Sejarah Singkat, Mengenang Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq di Tanggal 3 Februari 2021 / 21 Jumadil Akhir 1442 H

- 3 Februari 2021, 09:47 WIB
Ilustrasi Gambar Mengenag Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq pada 3 Februari 2021
Ilustrasi Gambar Mengenag Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq pada 3 Februari 2021 /Tangkap Layar/Google/

BERITA KBB – Wafatnya Khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq pada tanggal 23 Agustus 634 Masehi / 21 Jumadil Akhir 30 Hijriah, ternyata bertepatan dengan tanggal 3 Februari 2021.

Melansir dari berbagai sumber, inilah sejarah singkat tentang wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu`anhu.

Bulan Jumadil Akhir menjadi bulan dimana umat islam sangat terpukul atas kepergian Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu`anhu.

Baca Juga: Covid-19 di Singapura : Hari Kesebelas 0 Kasus Lokal Positif, Semoga Seterusnya

Pada saat itu, langit mulai mendung dan gelap gulita, mungkin sebagai pertanda akan berpulangnya Abu Bakar Ash-Shiddiq ke hadapan Alloh Swt.

Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq mendekati ajalnya, Aisyah Radhiyallahu`anha (putrinya) membuat sebuah perumpamaan lewat syair ini:”

“Demi umurku, tidaklah kekayaan itu mengalahkan seorang pemuda, ketika nyawa akan pada suatu hari, dan sempit dada karenanya.”

Baca Juga: Cancer, Leo, Virgo Cek Angka dan Warna Peruntungan Anda Hari ini, Ramalan Zodiak 3 Februari 2021

Lalu, Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu`anhu  membuka matanya dan bekata, ”Tidaklah demikian, tetapi katakanlah, dan datanglah sakatarul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari dari padanya.”

Kemudian Abu Bakar meneruskan, “Lihatlah pada dua pakaianku ini, maka cucilah keduanya dan kafanilah aku pada keduanya, sesungguhnya orang hidup itu lebih memerlukan pada yang baru dari pada orang yang mati.”

Melihat keadaan Abu Bakar yang semakin kritis, Aisyah merasa khawatir akan keadaan Ayahnya, Aisyah pun bertanya, Apakah kami panggilkan dokter untukmu?

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Rabu 3 Februari, Pak Jaja Beri Informasi Penting ke Nino, Andin Cabut Gugatan Cerai

Lalu, Abu Bakar menjawab, “Dokterku telah mengetahui keadaanku, Dia berkata,”Sesungguhnya aku berbuat menurut apa yang aku kehendaki.”

Tidak lama kemudian, para sahabat mulai berdatangan, yang pertama adalah Salman Al-Farizi, dan berkata, ”Wahai Abu Bakar, berilah kami pesan yang baik.”

Mendengar penjelasan dari Salman Al-Farizi, Abu Bakar berpesan, “Sesungguhnya Alloh membuka dunia bagimu, maka janganlah kamu mengambil selain yang ada padamu.”

Baca Juga: Apa Kabar Cho Kyuhyun? Berikut Profil sang Maknae Super Junior yang Berulang Tahun pada 3 Februari

“Ketahuilah, barangsiapa mengerjakan sholat subuh, maka Ia dalam tanggungannya, niscaya Alloh melindungimu dari siksa neraka.”

Semakin lama, keadaan Abu Bakar semakin melemah, dan keringat dinginpun keluar dari tubuhnya.

Kemudian orang-orang menanyakan, Siapa yang selanjutnya menjadi pengganti sebagai khalifah?

Abu Bakar kemudian memanggil dan menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya.

Baca Juga: Yuk Jaga Kesehatan Meskipun Tetap di Rumah, Berikut Tipsnya

Beliau berpesan, “Sesungguhnya aku berpesan kepadamu wahai Umar, ketahuilah bahwa Alloh memiliki hak pada siang hari yang tidak diterima olehnya pada malam hari.”Bahwa Alloh mempunyai hak di malam hari dan tidak diterima olehnya pada siang hari.”

“Dia tidak meminta perbuatan sunnah sebelum amalan yang fardhu ditunaikan.”

“Sesungguhnya, beratlah timbangan di hari kiamat bagi orang-orang yang mengikuti kebenaran di dunia.”

Baca Juga: Dengan Inovasi, Pandemi Membawa Berkah bagi Pelaku UMKM di Kota Bandung. Simak Yuk!

 “Sesungguhnya, Alloh menyebut penghuni surga dengan sebaik-baik amal mereka, dan memaafkan keburukan mereka,”

“Dan sungguh Alloh menyebut penghuni neraka dengan sejelek-jelek perbuatan mereka, dan menolak amal kebaikan yang mereka lakukan.”

“Orang akan berkata, aku lebih utama dari mereka. Sesungguhnya Alloh menyebutkan tanda-tanda rahmat dan tanda-tanda azab agar orang mukmin itu senang terhadap harapan menuju surga, tetapi takut terhadap ancaman neraka.”

Baca Juga: BTS dan BLACKPINK Masuk Nominasi Nickelodeon Kids ’Choice Awards 2021, Catat dan Tanggalnya

Tidak berhenti sampai disitu, Abu Bakar melanjutkan wasiatnya, “Maka kalau kamu memelihara wasiatku ini, tidaklah ada permasalahan tersembunyi yang kamu sukai dari pada kematian.”

“Dan kematian itu pasti terjadi pula pada dirimu. Jika kamu menyia-nyiakan wasiatku ini, maka sesuatu yang tersembunyi itu lebih kau benci dari kematian.”

Said bin Al-Musayyad berkata, “Ketika Abu Bakar hampir wafat, maka ia didatangi oleh banyak sahabat, dan mereka berkata, “Wahai Khalifah berilah kami bekal, sesungguhnya kami melihatmu karena apa yang ada pada dirimu (akhlakmu).”

Baca Juga: Sejarah 3 Februari 1451: Muhammad Al-Fatih Resmi sebagai Sultan, Pemimpin Terbaik Sesuai Isyarat Rasulullah

Abu Bakar berkata, “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat-kalimat Alloh, kemudian ia mati, maka ruhnya berada di ufuk yang nyata.”

Mendengar penjelasan dari Abu Bakar, para sahabat mengajukan pertanyaan, “Apakah ufuk yang nyata itu? Abu Bakar menjawab, “Tanah rata dan halus di hadapan ‘Arsy, yang padanya ada taman-taman Alloh, sungai-sungai dan pepohoan yang diselimuti 100 rahmat di setiap harinya.”

Dan tak lama kemudian, terdengar ucapan lafadz ‘Laailaahaillallaah.’

Suasana menjadi hening, tidak ada seorangpun yang mampu mengucapkan kata-kata.

Nafas telah terhenti, detak jantung tidak berdenyut lagi, sang Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu`anhu telah pergi meninggalkan dunia.

Baca Juga: Sejarah 3 Februari 1451: Muhammad Al-Fatih Resmi sebagai Sultan, Pemimpin Terbaik Sesuai Isyarat Rasulullah

Kota Madinah diselimuti duka yang sangat mendalam, alam semeta pun berkabung melepas kepergian seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. yang sangat baik dan selau berkata jujur.

Tepat di malam Selasa, 8 hari terakhir di bulan Jumadil Awal tahun 30 Hijriah, Abu Bakar Ash-Shiddiq berpulang ke hadapan Alloh Swt. 

Aisyah Radhiyallahu`anha berkata, “Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu`anhu wafat malam hari dan kemudian dikuburkan sebelum subuh, Umar bin Khatab mengimami sholat jenazah, setelah itu beliau masuk ke masjid dan sholat witir tiga rakaat.”

Sosok seorang Ayah yang penyayang dan penyabar di mata keluarga dan umatnya, akan selalu dikenang sepanjang hayat pada 23 Agustus 634 Masehi/21 Jumadil Akhir 30 Hijriah dan bertepatan dengan tanggal 3 Februari 2021. 

Semoga segala amal perbuatan beliau dan perjuangan dakwah islamnya diterima di sisi Alloh Swt. dan tidak terhenti sampai akhir kehidupan manusia, Aamiin.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah