"Hasil bimtek akan ditindak lanjuti dengan kegiatan pelaksanaan. Jadi bimtek ini, kita (berupaya) memberi ilmunya karena pertanian perlu ilmu," kata Dadan.
"Program ini akan berhasil kalau kita sama-sama memiliki satu keinginan. Satu keinginan bagaimana pertanian ini menjanjikan masa depan," imbuhnya.
Salah satu calon petani milenial komoditas tanaman hias, Sri Ratna Sari, mengatakan bahwa dengan pelaksanaan bimtek, dirinya semakin siap untuk terjun ke lapangan dan menghasilkan tanaman hias berkualitas.
"Dari bimtek ini saya mendapatkan apa yang belum saya dapatkan. Kemudian, materi yang diberi ada keselarasan yang betul-betul membuat dan memfasilitasi saya agar bisa maju dan berkembang," kata Sri.
Calon petani milenial komoditas ubi jalar Rico Sujarwanto mengatakan, banyak pengetahuan teknis yang ia dapatkan selama mengikuti bimtek. Salah satunya cara menanam dan merawat ubi jalar. Setelah mengikuti bimtek, ia optimistis dapat membudidayakan ubi jalar.
"Tujuan saya mengikuti ini tidak hanya menanam, tapi juga membangun industri dan akan kami olah sendiri. Tujuannya seperti Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bilang untuk ketahanan pangan nasional," kata Rico.
Selain DKPP Jabar dan Dinas TPH Jabar, Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar sudah melakukan kunjungan kerja ke unit produksi pengolahan sabut kelapa milik Koperasi Produsen Mitra Kelapa di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk melakukan penjajagan pelatihan pengolahan limbah kelapa bagi para calon petani milenial yang tengah diprogramkan Pemda Provinsi Jabar. Apalagi, banyak calon petani milenial bidang perkebunan yang berminat merintis usaha pengolahan limbah kelapa.