Terkait pertemuan tersebut, juru bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan, perbincangan dengan Biden soal pengiriman senjata ke Ukraina merupakan hal berkesinambungan dan bukan bagian dari kunjungan Scholz.
Hebestreit juga menyebut bahwa kunjungan Presiden Amerika Serikat ke Ukraina ini merupakan sinyal yang baik. Namun, ia enggan berkomentar lebih lanjut soal hal tersebut.
Kedatangan Biden bersamaan dengan rapat menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Belgia untuk membicarakan penyediaan amunisi bersama-sama untuk diberikan kepada Ukraina dalam pertempurannya melawan Rusia.
“Ini adalah masalah yang paling darurat. Jika kami gagal, hasil dari peperangan ini berada dalam bahaya,” ujar Josep Borell, diplomat tinggi Uni Eropa sebelum rapat.
Sementara itu, Olena Hedaniyivna, seorang pensiunan guru yang melihat langsung saat Biden dan Zelenskiy meninggalkan Katedral Mikhailvskyi di Kyiv, mengatakan bahwa dirinya hanya memiliki perasaan positif terhadap kunjungan Biden
Ditanyai apakah dia berpikir hal ini akan mempengaruhi pidato Presiden Rusia Vladimir Putin yang dijadwalkan esok hari, Olena berpendapat Putin tidak akan terpengaruh dan tetap teguh dengan pendiriannya.
“Tidak, semua yang ada dalam pikirannya adalah hasil pemikirannya sendiri. Dia (Putin, red) akan melakukan apapun yang ia mau,” ujarnya.
Kabar terkini yang diperoleh, Biden baru saja pergi meninggalkan Kyiv, tepatnya pukul 12.18 GMT.***