Terlebih, pada tahun lalu Musk menyebut bahwa akuisisi Twitter adalah untuk mempercepat diwujudkannya aplikasi super tersebut. Menurut CEO baru Twitter, Linda Yaccarino, X akan menjadi platform yang “dapat memberikan segalanya”.
Meski begitu, revolusi Twitter yang termasuk perombakan jajaran eksekutif dan karyawan, menerapkan kembali kebijakan moderasi konten yang lama, dan pembatasan akses bagi pengguna biasa, membuat platform media sosial ini menghadapi sejumlah masalah.
Diberitakan sebelumnya Elon Musk dalam cuitannya menyatakan, Twitter sedang mengalami masalah aliran kas. Pasalnya, pendapatan dari iklannya anjlok sebesar 50 persen.
“Aliran kas kami masih negatif, karena penurunan pendapatan iklan 50 persen ditambah beban utang yang besar. Kami harus mencapai aliran kas positif sebelum bisa melakukan hal-hal lainnya,” cuit Musk pada Sabtu 15 Juli 2023 lalu.
Adapun terkait pembatasan konten, Twitter mengumumkan akan membatasi jumlah pesan pribadi atau DM yang bisa dikirim oleh akun tanpa centang biru per harinya.