Amerika Serikat dan China Bersitegang, Siapa yang Diuntungkan?

- 3 Oktober 2023, 21:58 WIB
Ilustrasi hubungan Amerika Serikat dan China semakin memanas.
Ilustrasi hubungan Amerika Serikat dan China semakin memanas. /Reuters/

BERITA KBB - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari perang dagang, persaingan teknologi, hingga konflik geopolitik di kawasan Asia Pasifik. Dua negara adidaya ini saling beradu pengaruh untuk memperebutkan posisi sebagai pemimpin global. Namun, apa dampak dari rivalitas AS-China bagi negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara? Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dari perseteruan ini?

 

Dampak Ekonomi

Perang dagang AS-China telah berdampak terhadap stabilitas ekonomi global. Kedua negara saling memberlakukan tarif impor yang tinggi terhadap produk-produk satu sama lain, sehingga mengganggu aliran perdagangan dan investasi. Menurut data Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 hanya mencapai 2,4 persen, turun dari 2,9 persen pada tahun 2019. Pandemi COVID-19 juga turut memperburuk kondisi ekonomi dunia, terutama di negara-negara berkembang.

 

Namun, di tengah ketidakpastian global, ada juga negara-negara yang mendapat peluang dari perang dagang AS-China. Beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Indonesia, dan Malaysia, berhasil menarik investasi asing yang beralih dari China. Hal ini karena negara-negara tersebut memiliki biaya produksi yang lebih rendah, pasar domestik yang besar, dan iklim usaha yang kondusif. Selain itu, negara-negara tersebut juga memiliki hubungan dagang yang baik dengan AS dan China, sehingga dapat memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan ekspor ke kedua negara tersebut.

 Baca Juga: Mulai Beroperasi, Gibrik Mini Bantu Pengolahan Sampah di TPS lebih Efektif

Dampak Teknologi

Persaingan teknologi antara AS dan China juga semakin sengit. AS menuduh China melakukan pencurian teknologi, penyadapan, dan spionase melalui perusahaan-perusahaan seperti Huawei, TikTok, dan WeChat. AS juga melarang perusahaan-perusahaan AS untuk berbisnis dengan perusahaan-perusahaan China tersebut tanpa izin khusus. China menanggapi dengan mengeluarkan undang-undang keamanan siber yang membatasi akses informasi dan data dari luar negeri. China juga berupaya mengembangkan teknologi sendiri, seperti 5G, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x