Pemerintah Didorong Adopsi Keamanan Siber Ala Rusia dan Cina

- 21 November 2023, 18:52 WIB
Pemerintah Didorong Adopsi Keamanan Siber Ala Rusia dan Cina
Pemerintah Didorong Adopsi Keamanan Siber Ala Rusia dan Cina /

Sandiman Madya, Direktorat Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nur Achmadi Salmawan dalam diskusi digelar secara daring pertengahan November 2023 mengungkap sebanyak 361 juta serangan siber terjadi di Indonesia sepanjang tahun ini. Bedasarkan data National Security Operations Center atau NSOC di BSSN. tiga teratas jenis anomali traffic, masing-masing malware activity sebesar 42,79 persen, trojan activity 35,40 persen dan information leak 9,35 persen. Serangan cyber pada sektor keuangan didominasi malware dan trojan activity.

Sementara di kesempatan berbeda, Ariandi Putra, Juru Bicara BSSN mengatakan sebanyak 207 dugaan insiden kebocoran data terdeteksi di Indonesia sepanjang tahun 2023. Dari jumlah itu, administrasi pemerintahan menjadi sasaran terbanyak dengan angka 55 persen.

Menyikapi hal tersebut, Faizun mengingatkan bahwa perlindungan internet yang kuat dapat menyelamatkan banyak bisnis dan individu di Indonesia dari serangan apa pun, terutama serangan data pribadi dan transaksi data bisnis. Pemerintah ujar Faizun dapat mempelajari bagaimana negara maju, seperti Cina dan Rusia dalam melindungi kepentingan penduduk menyangkut data dan bisnis di negaranya.

Cina diketahui memiliki kemandirian internet yang dikenal dengan nama China Internet Great Firewall. China Internet Great Firewall yang melindungi infrastruktur internetnya dari akses asing dan menyensor seluruh lalu lintas masuk maupun keluar penggunaan internet serta membatasi lalu lintas yang tidak disetujui dari warganya. Hingga saat ini China Internet Great Firewall telah menyensor situs Web, semua media sosial, dan publikasi internet untuk memastikan semua konten tidak melanggar kebijakan pemerintah.

Sementara sebagai salah satu Internet nasional terbesar dan teraktif di dunia, dengan lebih dari 120 juta pengguna, internet Rusia yang dikenal sebagai Runet bukan hanya menjadi kumpulan situs web dan mesin pencari, tapi juga menjadi sensor pemerintah tingkat tinggi.

“Runet terhubung ke Internet global melalui jaringan penyedia tulang punggung dan perjanjian peering. Koneksi ini memungkinkan pengguna Internet Rusia mengakses situs web dan layanan yang dihosting di seluruh dunia. Penyedia layanan Internet (ISP) utama Rusia termasuk Rostelecom, MegaFon, dan MTS, yang menyediakan konektivitas ke jutaan rumah tangga dan bisnis,” pungkasnya.

Pemerintah Rusia ungkapnya, secara aktif mengatur dan menyensor konten online. Layanan Federal untuk Pengawasan Komunikasi, Teknologi Informasi dan Media Massa (Roskomnadzor) bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan, meliputi pemblokiran web berbahaya, mewajibkan penyedia layanan internet menyimpan data pengguna dan membuatnya dapat diakses oleh lembaga penegak hukum. Roskomnadzor juga menerapkan inspeksi paket mendalam (DPI) untuk memantau dan memfilter lalu lintas internet, serta mewajibkan penghapusan “disinformasi” dan “berita palsu”.

Agar Indonesia dapat membangun arsitektur serupa dengan arsitektur Runet , sejumlah elemen-elemen penting wajib terpenuhi, seperti koneksi data berkecepatan tinggi yang menghubungkan kota-kota besar dan wilayah, keberadaan ISP (perusahaan yang menyediakan akses internet kepada pengguna individu dan bisnis), penyedia konten, dan pengguna.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x