BERITA KBB- Dudi Prayudi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung (DLHK Kota Bandung) menyampaikan bahwa sampah plastik di kota Bandung semakin banyak.
Menurut Dudi, produksi sampah plastik di Kota Bandung selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya.
Ini terjadi seiring meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bandung.
Baca Juga: Susah Kalau Jelek Mukanya, Budaya Operasi Plastik di Korea Selatan jadi Tuntutan Hidup
Baca Juga: Rose BLACKPINK Positif Covid-19, Sejumlah Tour Luar Negeri Batal Digelar
"Dengan bertambahnya penduduk, otomatis produksi sampah juga naik," ujarnya.
Bahkan dalam satu hari sampah yang terkumpul di kota Bandung diperkirakan mencapai 1.500 ton perhari.
Dudi menambahkan, selain karena jumlah penduduk yang terus meningkat inipun disebabkan oleh kebiasaan belanja online.
Sejak pandemi COVID-19 banyak warga yang melakukan belanja online dan dibungkus plastik, ini yang menyebabkan sampah plastik meningkat.
Baca Juga: Tausiah Singkat Ustadz Hanan Attaki: Kadang Kita Bela Diri Itu Dengan Diam
Baca Juga: Pendiri Medco Group Arifin Panigoro Meninggal Dunia Saat Menjalani Perawatan di Amerika Serikat
"Memang dengan adanya fenomena pandemi covid-19 dan adanya teknologi di jasa pengiriman barang dan itu banyak dibungkus plastik kemasan yang mengakibatkan kenaikan jumlah sampah plastik," kata Dudy saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Minggu, 27 Februari 2022 kemarin.
Untuk mengatasi masalah sampah ini, DLHK Kota Bandung telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan gerakan kurangi, pisahkan, manfaatkan (Kang Pisman).
"Kalau dulu untuk sampah organik itu sekitar 60 sampai 70 persen. Mungkin dengan kondisi sekarang untuk sampah organiknya berkurang dan sampah plastik dan lain-lain atau sampah anorganik itu 50 persen jadi hampir sama komposisinya sekarang," ujarnya.
Baca Juga: Dramatis, Pertandingan Antara Kiper, Final Carabao Cup Liverpool vs Chelsea
Dudi juga meminta warga untuk mengurangi penggunaan plastik dalam berbagai kegiatan.
"Kuncinya tetap harus kita pisahkan antara sampah organik dan anorganik," ujarnya.***