Darurat Sampah Bandung Usai, Sekda Tegaskan Pengelolaan Sampah Takkan Pernah Sama Lagi, Ini Strategi Barunya

3 Februari 2024, 12:14 WIB
Darurat Sampah Bandung Usai, Sekda Tegaskan Pengelolaan Sampah Takkan Pernah Sama Lagi, Ini Strategi Barunya /Soleh/
 

Berita KBB - Setelah darurat sampah berakhir, Pemerintah Kota Bandung membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah yang diketuai Sekretaris Daerah Ema Sumarna. Hal ini mendorong dan mengakselerasi tren positif pengelolaan dan pengolahan sampah di sumbernya.


Dikutip dari Portal Jabar, Ema mengatakan bahwa usai darurat sampah Kota Bandung berakhir, perlu ada kebiasaan baru dalam mengelola sampah. Selain itu, diperlukan pula pengembangan perubahan positif yang dicapai dengan mengadaptasi praktik pengelolaan sampah baru selama masa darurat.


"Kebiasaan baru dan keinginan mengolah sampah adalah keniscayaan. Bagaimana kita terus intens dan kontinyu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghadirkan perilaku terbarukan pengelolaan sampah," ujarnya di Balai Kota Bandung, dikutip dari Portal Jabar pada Sabtu 3 Februari 2024.

 

Baca Juga: KPK: Keluarga SYL Diduga Turut Terlibat Dalam Dugaan Korupsi di Tubuh Kementan RI, Apa Perannya?


Menurut Ema, saat ini jumlah sampah yang dikirim dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti sudah berkurang dari sekitar 1.300 ton menjadi sekitar 900 ton per hari.


"Intinya jangan pernah berpikir penanganan sampah kembali ke masa lalu. Harus ada keinginan untuk mewujudkan Bandung zero waste city,” tegasnya. 


Dirinya menyampaikan, perlu terus dilakukan penguatan dan sosialisasi berbagai cara pengolahan sampah, baik pengolahan organik, anorganik, dan residu.


Sampah organik akan diolah menggunakan Kang Empos, pengolahan maggot tingkat RW dan kelurahan, dan instalasi pengolahan sampah organik kota agar tidak masuk ke TPS.


Ema mengatakan, pihaknya juga melakukan optimalisasi kinerja cluster pengolahan sampah. Cluster tersebut meliputi pendidikan, fasilitas kesehatan, perkantoran, pusat perbelanjaan, pariwisata, tempat ibadah, taman, pasar, dan lingkungan masyarakat.

 

Baca Juga: Empat Begal Ditangkap di Bojong Gede Terancam Dihukum 12 Tahun Bui, Dua Orang Masih Remaja


"Perlu percepatan penanganan sampah mandiri dengan kebiasaan baru. Kinerja cluster harus optimal. Terutama cluster pasar dan masyarakat. Nanti harus terukur," ujarnya.


Dalam kesempatan itu Ema mengetengahkan, kondisi TPA Sarimukti yang kelebihan beban dan hanya menerima sampah sisa, patut menjadi perhatian bersama.


Maka dari itu, pembentukan Kawasan Bebas Sampah (KBS) baru di tingkat RW, kelurahan, dan kecamatan terus digenjot. Saat ini terdapat 329 RW KBS di Kota Bandung.


"Dengan adanya Satgas ini, mudah-mudahan kita punya pengalaman. Tinggal melanjutkan, Pemkot juga terus bergerak dengan optimal," tutup Ema.***

 

Editor: Siti Mujiati

Tags

Terkini

Terpopuler