Selain itu, Birokrasi 3.0 yang diterapkan oleh Pemda Provinsi Jabar juga memaksa pekerjaan dilakukan secara digital, termasuk di tengah pandemi global COVID-19 saat ini. Emil mencontohkan, pekerjaan dengan digital dapat menghemat anggaran hampir Rp1 triliun dibandingkan secara manual.
Baca Juga: Aplikasi Kemudahan Beramal Soleh dari Amalsholeh.Com
Digitalisasi pekerjaan, lanjut Emil, juga bisa menghemat 600 jenis pekerjaan yang bisa diganti oleh mesin. "Sisanya ASN ini kita geser ke pekerjaan yang dinamis," ujarnya.
Perubahan pola pikir kolaboratif dan teknologis inilah yang mengantarkan Jabar menyegel opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sembilan kali berturut-turut serta pertama kalinya menorehkan WTP untuk 27 kabupaten/kota se-Jabar di laporan keuangan Tahun Anggaran 2019.
"Inovasi Desa Digital juga meraih penghargaan internasional. Itulah semangat agar Reformasi Birokrasi ini bisa menjadi ciri Jabar sebagai provinsi termaju," tutup Emil.***