Berita KBB - Kasus pembunuhan Ibu dan anak di Subang masih meninggalkan teka-teki. Danu sebagai saksi kunci telah diperiksa oleh polisi.
Polisi telah beberapa kali memanggil Danu untuk dimintai keterangannya atas kasus pembunuhan Ibu dan anak di Subang.
Salah satu materi pertanyaan yang diberikan adalah perihal latar belakang sosok Danu.
Baca Juga: Siapa Sangka Soni Syam Pernah Sempat Ingin Mundur dari MasterChef Indonesia Season 6 karena Hal Ini
Mungkin penyidik memiliki alasan tertentu mengenai informasi soal latar belakang Danu yang bisa saja dianggap penting.
Sebelumnya diketahui bahwa Danu dianggap melanggar proses penyelidikan karena melewati garis polisi yang telah terpasang di depan rumah.
Namun, fakta lain terungkap bahwa Danu melakukan hal tersebut karena diperintah oleh seorang Banpol.
Baca Juga: Profil Bunga Citra Lestari Juri X-Factor Indonesia 2021, Ada Pendidikan, Karir, dan Instagram
Baca Juga: Tidak Disangka, Inikah Makanan FAVORIT Chef Renatta Juri MasterChef Indonesia Murah loh
Sesuai perintah Banpol tersebut Danu diminta agar menguras bak kamar mandi yang diketahui banyak darah.
Danu mulai bergabung di yayasan baru satu tahun. Ia diajak langsung oleh Yoris.
Adapun tugas Danu di yayasan tersebut adalah sebagai staff yang membantu banyak hal di tempat tersebut.
Selain itu, Danu merupakan anak angkat dari ibu Ida yang mana ia adalah kakak korban. Danu sendiri diasuh oleh ibu Ida sejak masih kecil.
Baca Juga: Prihatin, Rumah Milik Lansia di Sukabumi Ambruk Dihantam Angin Kencang
Fakta lain yang terungkap ialah bahwa Danu memiliki saudara kembar berjenis kelamin perempuan bernama Dani.
Terakhir kali Danu bertemu saudari kembarnya itu ialah ketika masih duduk di bangku kelas dua SMP.
Saat ini keberadaan kembaran Danu ada di Jawa.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini memang cukup menyulitkan polisi menemukan pelakunya.
Dua bulan sudah pembunuhan tersebut terjadi, namun titik terang dalang dari semua ini belum juga terungkap.
Berbagai usaha telah polisi lakukan. Mulai dari mengidentifikasi lokasi kejadian, menurunkan anjing pelacak, serta melakulan autopsi sebanyak dua kali terhadap korban.
Sebelumnya jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tak bernyawa di dalam bagasi mobil.***