dr. Sumy Hastry Ungkap Kesulitan Penyelidikan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

- 23 November 2021, 13:36 WIB
Rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang
Rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang /Kodar Solihat/DeskJabar.com



BERITA KBB - dr. Sumy Hastry mengungkap tentang kesulitan Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Hal itu disampaikan dr. Sumy Hastri ketika berbicara di podcast Denny Darko membahas tentang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

dr. Sumy Hastri sendiri terlibat menangani kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sebagai ahli forensik.

Baca Juga: Hard Gumay Ramal Artis Pria Berinisial R Baru Menikah Alami Kecelakaan Tahun 2022, Warganet Sebut Rizky Billar

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini memang masih menjadi misteri selama belum terungkap.

Belum diumumkannya dalang terhadap kasus ini merupakan bentuk kehati-hatian polisi atas kasus tersebut.

dr. Sumy Hastri mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan proses identifikasi setiap korban berbeda-beda.

Baca Juga: Saham Ini Bikin Kaya Mendadak, Inilah Saham Top Gainers Hari Ini, Selasa, 23 November 2021

"Ya kalau saya proses identifikasi bencana massal, itu bisa cepat karena ada data pembanding keluarganya. Kalau teroris bisa cepat juga karena kita sudah punya data pembanding yang diambil dari keluarganya," ungkap dr. Sumy Hastri dikutip Berita KBB dari Youtube Denny Darko.

dr. Sumy Hastri kemudian menjelaskan perihal DNA yang diduga milik tersangka.

"Sekarang Subang, kita sudah punya puluhan DNA yang diduga mungkin ada di lokasi, ada di sekitar lokasi," ujarnya.

Baca Juga: Rezeki Berlimpah! 3 Weton Ini Akan Kaya Raya di Tahun 2022


Kemudian, setelah penemuan DNA maka tugas penyidik selanjutnya ialah mencocokkannya dan disebut proses ini berlangsung lama.

"Kita petakan DNA itu, matching gak DNA yang kita dapat dari properti atau barang bukti lain di TKP lah itu yang proses lama," katanya kepada Denny Darko.

Selain itu, dr. Sumy Hastri juga menjelaskan perihal DNA yang membutuhkan waktu lama dalam proses identifikasinya.

Baca Juga: Dituduh Manfaatkan Gala untuk Naikan Followers Instagram, Fuji Bantah Tegas dan Menohok

"Kalau darah itu kan cepat mengambil pemeriksaan DNA nya. Tiga hari bisa selesai. Tapi, kalau yang di benda mati misalnya dari baju, darah yang di baju itu lama. Atau sidik jari yang di rokok, atau di kursi atau di pintu atau di mobil. Itu kan butuh lama," jelasnya lagi.

Lalu, ia juga mengatakan bahwa DNA yang kuat itu adalah yang prosesnya lama dan untuk kasus Subang harus dilakukan pemeriksaan berkali-kali karena TKP sudah terkontaminasi.

"Itu bisa kuat DNA nya, itu yang prosesnya lama. Kenapa tambah lama lagi, karena pemeriksaannya berulang dan diambil sampai beberapa kali yang kita ketahui TKP Subang agak sedikit kacau, ya terkontaminasi. Karena banyaknya masuk ke TKP tanpa diketahui dari penyidik," ujarnya.

Baca Juga: Aa Gym: Inilah Waktu Berdoa yang Paling Didengar

Adapun kesulitan dalam penyidikan ini ialah mencocokka DNA dengan alibi kematian.

"Karena setelah kita ketahui itu DNA siapa, penyidik itu pengen nyocokin DNA itu ada gak di waktu kematian alibinya. Itu yang sulit, karena harus kita ulang lagi, kita bandingkan lagi dengan mungkin properti atau sisa-sisa rokok yang lain," tukas dr. Sumy Hastri.

Namun, dr. Sumy Hastri memastikan bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini tidak akan ditutup.***

 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: YouTube Denny Darko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x