Akademisi lainnya dari LMFEB Unpad Ratna Komara menambahkan pendampingan yang dilakukan juga terkait dengan pengelolaan keuangan di BUMDes.
Kini, seluruh transaksi keuangan BUMDes Sindangsuka telah dicatat dan diberi kode rekening, sehingga memudahkan peringkasan dan pelaporannya. Laporan Keuangan berupa Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Neraca secara periodik disampaikan ke Kades.
Baca Juga: Berkat Inovasi dan Kolaborasi, Cirebon Nihil Desa Tertinggal
Kepala Desa Sindangsuka Kabupaten Garut Turnawan mengatakan bersama pengelolan BUMDes, pihaknya terus berupaya mengembangkan perekonomian di desanya. Diantaranya, pembibitan pepaya, peternakan lele, dan wisata arung jeram.
“Mungkin kedepan hal itulah yang akan dikembangkan BUMDes. Kami mohon bantuannya agar bisa dikenal, seperti nama arung jeram disini dan mudah-mudahan banyak penggemar wisata yang tertarik,” katanya.
Ketua Bumdes Perkasa Wandi Wardani mengemukakan bersama dengan para pengelola lainnya, pihaknya terus berinovasi untuk menggali potensi yang ada.
Namun, diakui inovasi yang dilakukan masih terbatas dan belum didampingi oleh pihak yang berkompeten, dalam hal ini akademisi. Oleh karena itu, ia menyambut baik pendampingan yang dilakukan.
“Kami senang sekali jika dari perguruan tinggi bisa membantu, karena perguruan tinggilah yang memiliki ilmunya. Harapannya kedepan akan bisa semakin baik. Saat ini musim kemarau, kami sedang mau mencoba membuat alat penyiraman dengan menggunakan botol yang airnya menetes. Tapi ya kami masih melihatnya di youtube makanya jika dari universitas datang dengan keilmuannya akan lebih membantu,” katanya.
Begitu dari aspek digital, Wandi mengemukakan, piahknya sudah menyadari pentingnya teknologi informasi bagi pengembangan BUMDes. Namun, ia mengakui ada kendala SDM yang kurang menguasai aspek digital.