“Biar nanti alat bukti yang akan mengarahkan kira-kira apa yang terjadi. Apakah ini matinya karena alami, natural. Apakah accident, kecelakaan. Apakah sucide, bunuh diri. Atau homicide, pembunuhan. Ataupun gabungan dari berbagai analisis ini,” paparnya.
Lanjutnya, dari pesan kematian tersebut, pihaknya akan dapat mengetahui motif dari terduga ibu dan anak itu jika penyebabnya karena diduga bunuh diri.
“Karena dari tulisan itu, dalam bahasa Inggris ya tulisannya, akan terlihat kira-kira apakah, kalau memang ini benar tulisan daripada jenazah, apa motivasinya (bunuh diri, red),” tandasnya.
Hengki sebelumnya menduga pesan kematian tersebut bermakna bahwa jika ada orang yang menemukan dan membaca tulisan itu, maka yang bersangkutan selaku pembuat dan juga ibunya sudah meninggal dunia. Dirinya juga menolak menyebut pesan ini sebagai wasiat.
Lebih jauh, ia juga menyebut bahwa kasus temuan 2 jenazah yang sudah mengering dan menyisakan kerangka ini memiliki kemiripan dengan kasus di Kalideres, Jakarta Barat pada Desember 2022 lalu. Saat itu, 4 jenazah diduga sekeluarga ditemukan dalam kondisi rusak.