“Intensitas hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir ini salah satu faktor penyebab tanah longsor di beberapa wilayah. Paling parah terputusnya jalur penghubungan antara wilayah Kecamatan Puspahiang dengan Kecamatan Taraju dan Bojonggambir," ungkap Nuraedidin kepada awak media, Minggu (30/6/2024)
Baca Juga: Tanah Longsor Timpa Saluran Air di Singajaya Garut, 3 Rumah dan Masjid Kebanjiran
Sementara waktu jalur dialihkan ke jalur Parungponteng dan Sodonghilir. Selain itu, kejadian yang mengkhawatirkan ada seorang warga di Kecamatan Cibalong yang terbawa arus sungai Ciwulan sejak Sabtu (29/6/2024) malam.
“Pencarian korban masih dilakukan, kami sudah berkoordinasi dengan Basarnas Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.
Sementara itu longsor juga menutup jalur utama penghubung Kecamatan Salawu dan Cigalontang pada Minggu (30/6/2024). Dampak dari material tanah yang menimpa jalan tersebut kendaraan tidak bisa melintas.
Longsor terjadi akibat tebing tanah setinggi sekitar 30 meter ambruk dan menimpa jalan penghubung dua kecamatan tersebut. Tim gabungan dibantu warga mengevakuasi material tanah agar akses tersebut bisa kembali terbuka dan tidak mengganggu aktivitas warga.***