Masya Allah, Ini Tanda-Tandanya Ridha Allah Menyertai Hidupmu, Diantaranya Senang Berbuat Kebaikan

25 Desember 2020, 14:47 WIB
Ilustrasi istigfar memohon ampun kepada Allah // Pixabay/İbrahim Mücahit Yıldız

 

BERITA KBB- Manusia dalam perspektif Islam, adalah membutuhkan iman dan akidah yang benar. Untuk meraih akidah yang benar, manusia harus menggunakan dua dalil (petunjuk); naqli (Alquran dan Hadis) dan aqli (akal yang digunakan untuk memahami).

Akal manusia harus digunakan dan latih untuk mengenal hakikat segala sesuatu yang ada di dunia. Akal dan hati harus menyatu dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan paling mendasar dalam kehidupan.

Salah satu pertanyaan mendasar itu adalah bagaimana kita bisa mendapatkan Ridha Allah di sepanjang hidupmu?

Baca Juga: Sinopsis Seputih Cinta Semerah Dusta, Jumat 25 Desember, Amanda Geram Lihat Wanita Gemuk Dibully

Baca Juga: Korban Longsor di Lembang KBB Belum Ditemukan, Pencarian Secara Manual Terkendala Hujan

Berikut tanda-tanda Ridha Allah Menyertai Hidupmu dari Ustadz Ibnu Rochi Syakiran di artikel alirsyad.or.id:

-Kebaikan bertambah setiap waktu

“Orang yang mendapatkan hidayah, maka Allah akan menambahkan kepada mereka hidayahnya, dan Allah memberikan kepada mereka ketakwaan.” (QS. Muhammad, 47: 17)

-Membuka pintu taubat baginya menjelang wafat

“Barang siapa diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan mempekerjakannya, bagaimana? Allah memberinya taufik untuk beramal shalih sebelum wafatnya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Baca Juga: Purnomo dan Cantika Tersenyum Tandakan Reyna Diadopsi Mereka, Al Kalah Lagi? Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Sinopsis Lava & Kusha, Jumat 25 Desember 2020, Petualangan Ram yang Seru dan Menegangkan!

-Banyak disenangi manusia

Jika Allah menyenangi seorang hamba, maka Jibril dipanggil: Sesungguhnya Allah mencintai seseorang, maka cintailah ia, maka Jibril pun mencintainya, Jibril pun menyeru pada penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai “fulan” maka seluruh penduduk langit mencintai, kemudian penduduk bumi pun akan menerimanya. (HR. Bukhari)

Dibutuhkan “tawadhu”, ta’awun dan tarahum kepada sesama ummat Islam.

“Sesungguhnya seburuk-buruk manusia disisi Allah adalah orang yang ditinggalkan manusia karena takut akan sikapnya yang buruk.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Innalillahi, Sekeluarga Tertimbun Longsor di Lembang KBB, 3 Selamat, 1 Belum Ditemukan

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna, Jumat 25 Desember 2020, Radha Buktikan Dirinya Sangat Mencintai Krishna

-Senang berbuat kebaikan

Akan tetapi Allah Subahanahu Wa Ta’ala menjadikan engkau senang untuk beriman dan menghiasnya dalam hati-hati kalian, dan menjadikan engkau benci kepada kemaksiatan, kekafiran dan kefasikan, merekalah yang mendapat hidayah jalan yang lurus. (QS. Al Hujurat, 49: 7)

-Banyak mendapat ujian

Sesungguhnya besarnya pahala seiring dengan besarnya ujian, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala jika mencintai sebuah kaum, akan menguji, maka barang siapa yang ridha dengan ujian itu, Allah akan meridhainya dan barang siapa yang membencinya, maka Allah pun benci.

Baca Juga: Sinopsis Naagin, Jumat 25 Desember 2020, Rithik Terancam Dibunuh, Oleh Siapa?

Baca Juga: Ini Kata PSSI Soal Pembatalan Piala Dunia U-20 2021, Kami Hormati Putusan Itu

-Menerima nasehat dengan baik

“Dan jika dikatakan kepada mereka bertakwalah kalian kepada Allah, maka mereka merasa tinggi dengan dosa mereka, maka cukup bagi mereka neraka Jahannam dan seburuk tempat yang disediakan.” (QS. Al Baqarah, 2: 206)

-Tidak mencari “kepentingan dunia” semata

“Barang siapa yang menginginkan dunia, maka akan kami segerakan di dunia baginya, sesuai dengan keinginan kami, kepada orang yang kami kehendaki, untuk kemudian kami jadikan mereka memasuki neraka jahannam dengan tercela dan tertunduk.” (QS. Al-Isra’, 17: 18).***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: alirsyad.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler