Adab Makan dan Minum dalam Islam

4 Maret 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi - Inilah adab makan dan minum yang diajarkan Rasulullah SAW.  /Wikipedia /

 

BERITA KBB- Melalui Nabi Muhammad SAW, kita belajar banyak tentang kehidupan, juga tentang adab dari mulai hal yang kecil hinggal yang besar.

Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat belajar adab berpakaian, adab bertamu, hingga adab makan dan minum.

Bagaimana beliau mencontohkan sedemikian rupa.

Adab makan dan minum dalam Islam sendiri sangatlah detail. Sarat makna akan kesehatan, dan menjunjung tinggi etika, kesopanan ketika sedang makan bersama orang lain dalam satu meja.

Baca Juga: Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Meski Dalam Bayangan Sentimen Geopolitik Eropa Timur

Baca Juga: Adab Memotong Rambut Bagi Wanita Muslimah

Berikut ini

•          Mengonsumsi yang Halal

Adab makan dan minum yang pertama dan utama ialah mengonsumsi yang halal. Allah SWT sangat melarang umat Islam mengonsumsi sesuatu yang haram, karena akan banyak sekali mudharat yang didapatkan.

"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya." (Al-Maidah ayat 88)

 

•          Mencuci Kedua Tangan

Adab makan dan minum dalam Islam selanjutnya ialah membiasakan mencuci kedua tangan, sebelum dan sesudah. Meski terdengar sederhana, namun ini menjadi hal wajib. Terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Unggah Foto Sedih Bercaption Jangan Panggil Aku King di Instagramnya, Nassar Bikin Netizen Cemas dan Penasaran

Baca Juga: Jungkook BTS Menerima Penghargaan President Award dan Resmi Bergelar S1 dari Global Cyber University

Bayangkan bahwa Islam telah mengajarkan untuk mencuci tangan sejak ribuan tahun silam. Sebelum orang modern menyadari pentingnya cuci tangan agar terhindar dari penyakit. Hal ini pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang dijelaskan oleh Aisyah radhiallahu'anha:

"Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud no.222, An Nasa'i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa'i)

•          Berdoa Sebelum Makan

Setelah itu barulah memanjatkan doa, sebagai bentuk syukur atas berkah dan nikmat, berupa makanan yang diberikan oleh Allah SWT. Serta memohonkan ampun, dimudahkan rezeki yang baru, dan supaya terhindar dari siksa dosa.

Baca Juga: Gagal Mendapatkan Tiket Permission to Dance, Berikut Alasan ARMY Menyumbangkan Uangnya untuk Amal

Baca Juga: Jahe, Bumbu Dapur Yang Bisa Meringankan Flu dan Batuk  

"Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah' (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi." (HR. At-Tirmidzi).

•          Gunakan Tangan Kanan

Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk makan menggunakan tangan kanan (bagi yang mampu). Hal ini supaya tidak meniru adab setan yang kerap menggunakan tangan kiri.

"Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim).

 

•          Makan dan minum dengan posisi duduk

Umat Islam sangat dianjurkan makan dan minum sambil duduk. Apalagi, secara medis, makan dan minum sambil duduk dianggap lebih baik daripada makan dan minum sambil berdiri atau sambil tiduran.

Dalam buku Makan dan Minum Sambil Berdiri Haramkah, Syafri Muhammad Noor menjelaskan hikmah dan manfaat kesehatan makan dan minum sambik duduk. Pertama, menurut dia, kebiasaan minum sambil duduk bermanfaat dalam membantu menyehatkan ginjal.

•          Tidak Mencela Makanan

Adab makan dan minum dalam Islam, menyangkut dalam beberapa aspek. Termasuk menjaga hubungan silaturahmi antar sesama manusia dan menghargai berkah dari Tuhan. Mencela makanan sama saja tidak menghormati rezeki dan tidak hormat pada orang di sekeliling.

Seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasul SAW. Saat di sebuah tempat dan dihidangkan makanan oleh seseorang. Meskipun makanan atau minuman yang dihidangkan itu kurang disukai, maka sangat dianjurkan untuk tidak mencelanya. Sampaikanlah alasan yang baik dan tidak menyinggung.

"Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya." (HR. Muslim)

•          Tidak Mubazir

Allah sangat melaknat orang-orang yang berlebihan dalam melakukan segala sesuatu. Baik dari cara berpakaian hingga dalam hal makan dan minum.

Kita dianjurkan untuk makan secukupnya dan tidak rakus. Tak perlu mengambil porsi melebihi kemampuan perut dan membuat kekenyangan atau tidak habis termakan. Terutama bila makanan sisa tersebut akhirnya terbuang sia-sia.

Allah berfirman dalam AlQuran surat Al-A'raf ayat 31, yang artinya:

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

 

•          Makan dan Minum Sepertiga Bagian

Memperjelas pada pembahasan sebelumnya. Rasulullah SAW mengingatkan, bahwa perut bukanlah wadah yang siap diisi apa saja sesuai keinginan atau nafsu semata. Jangan sampai melebihi batas dan membuat diri sendiri kesakitan.

"Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas," (HR Ahmad).

 

•          Segera Makan Hidangan yang Disiapkan

Adab makan dan minum berikutnya yakni menyegerakan makan hidangan yang telah disiapkan. Hal ini berkaitan dengan kasus salat. Saat adzan berkumandang, kita diperbolehkan untuk menyantap dahulu.

Karena apabila salat dalam keadaan makanan sudah siap dan perut sangat lapar, maka dikhawatirkan salat menjadi tidak tenang memikirkan makanan.

"Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam." (HR. Bukhari)

•          Akhiri Makan & Minum dengan Berdoa

Selain dibuka dengan doa, tutuplah prosesi makan kita juga dengan berdoa. Sebagai bentuk mengucap syukur atas makanan yang disantap.

"Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin."

Artinya: "Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam."

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler