Hukum Meminta Maaf Jelang Bulan Ramadan Menurut Ustadz Adi Hidayat

- 18 Maret 2022, 11:47 WIB
Memaafkan Amalan Utama Pada Nisfu Syaban
Memaafkan Amalan Utama Pada Nisfu Syaban /PIXABAY/mohamed_hassan

 

BERITA KBB - Jelang Ramadan kerap dijadikan momen untuk meminta maaf oleh umat muslim. Padahal perkara minta maaf sebaiknya dilakukan setiap waktu menurut Ustadz Adi Hidayat.

"Maaf itu bukan hanya Ramadan, setiap waktu. Kita keluarkan dalilnya surah Ali Imran surah ke- 3: ayat133-134," jelas ustadz Adi Hidayat dalam salah satu video ceramahnya.

Berikut dalil perintah meminta maaf dalam surah Ali Imran ‪133-134‬:

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV Utang Nyak Gue Lunas Di Pelaminan, Ada Qausar Harta dan Masayu Clara

Baca Juga: Daftar Pemain FTV Gadis Pantai Penjaring Cinta, Ada Fandy Christian dan Dahlia Poland

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (Ali Imran 133)

"(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."(Ali Imran 134)

Kata perintah pada awalan surah Ali Imran ayat 133 yang berarti "Dan bergegaslah" dijabarkan sebagai perintah yang (tanpa berpikir, tanpa persiapan, dan tanpa menunggu) sesuai dari arti kata tersebut.

Baca Juga: Dicari, 108 Ambasador yang Akan Promosikan Destinasi Wisata Jabar

Baca Juga: Ini Upaya Pemprov Jabar Jaga Harga dan Stok Kebutuhan Pokok

"Jadi kalau punya salah sebelum ramadan jangan tunggu ramadan, kalau Anda sadar punya salah sama orang segerakan!" tutur Ustadz Adi.

Sebagaimana kisah sahabat yang meriwayatkan hadits. Yaitu
Hadits dari Anas bin Malik, Nabi bersabda "Akan nampak pada kalian semua, seorang ahli surga."

Ternyata orang yang dimaksud oleh Nabi itu adalah sahabat Anshar, hingga Nabi mengulang hadits yang sama 3 hari berturut-turut. Sampai seorang sahabat penasaran dengan ahli surga yang dimaksud oleh Nabi. Lalu memutuskan untuk menginap di rumah sahabat Anshar tersebut.

Baca Juga: Pergub Baru Siap Topang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia

Baca Juga: Sumringah, Mantan Pembalap Motor Nasional Asal Jabar Tjetjep Heriyana Dapat Tiket Nonton MotoGP Gratis

Alangkah terkejutnya sahabat Nabi yang kepo akan ahli surga yang dimuliakan oleh Nabi Muhammad SAW tadi. Karena sahabat Anshar tadi bahkan tidak melakukan amalan salat malam!

Sampai akhirnya sahabat yang kepo pamit dan ahli surga itu pun membocorkan rahasinya.

"Saya tidak punya amalan istimewa, kecuali sebelum tidur, saya hanya membiasakan untuk menghilangkan sifat iri hati pada orang lain daan memaafkan kesalahan orang lain."

MasyaAllah, karena tujuan berpuasa adalah untuk menjadi muslim yang bertakwa. Sebagaimana dalam surah Al Baqarah 183.

"Kalimat takwa, takut 115X di Quran. Umumya yang pertama dimaknai dengan: Ibadah ritual, salat, baca quran, infak. Sementara yang kedua, adalah takwa dalam masalah muamalah atau hubungan antar manusia," jelas ustadz Adi.

Ustadz Adi pun menjelaskan bahwa untuk mengukur ketakwaan seorang hamba atau seorang muslim, adalah setelah bulan Ramadan.

Karena selama bulan Ramadan banyak sekali orang-orang yang memang beribadah. Apakah setelah Ramadan akan tetap demikian?

Sementara orang bertaqwa adalah orang yang selalu menjalankan ritual ibadah yang kontinyu, menurut Ustadz Adi Hidayat.

Maka itulah informasi mengenai hukum meminta maaf menjelang puasa Ramadan adalah diperbolehkan. Namun yang paling benar adalah meminta maaf itu di setiap waktu. Baik itu beristighfar meminta maaf kepada Allah atau meminta maaf kepada manusia.

Yaitu untuk bersegera meminta maaf tanpa berpikir, tanpa menunggu dan bergegas sesegera mungkin.***

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah