Alasan yang Mulia, Gus Baha Pernah Tolak Diberangkatkan Haji Negara Karena...

- 16 Juli 2022, 21:20 WIB
Gus Baha bilang baca doa ini sebelum masuk rumah agar rezeki datang dari berbagai arah
Gus Baha bilang baca doa ini sebelum masuk rumah agar rezeki datang dari berbagai arah /



BERITA KBB - Pendakwah Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menolak pemberian negara untuk beribadah haji secara gratis.

Hal itu dilakukan untuk sebagai pembelajaran kepada umat agar tidak bermental sebagai penerima.

Karena di mata Allah SWT, kata Gus Baha, orang yang memberi lebih mulia ketimbang yang menerima.

Baca Juga: Warganet Ramai Memuji Kualitas Siaran ANTV Pada Saat Menyiarkan Laga Persija Vs Rans Nusantara FC

Hal itu diungkapkan Gua Baha dalam chanel YouTube Ngaji Media.

Dirinya pun memberikan contoh berupa juara  MTQ dan mendapatkan berbagai macam hadiah salah satunya adalah mendapatkan tiket haji gratis dari negara.

Menurutnya hal itu haruslah disyukur namun bukan hal yang membanggakan. "Karena biar  bagaimana pun posisinya itu mendapat. Ketika orang lain memberi," kata Gus Baha.

Baca Juga: Serial Manga One Piece Akan Segera Tamat Dalam Waktu Dekat! Mangaka Menulis Pesan Yang Sangat Menyentuh 

Jika bicara soal kemuliaan, di pelosok desa masih banyak yang lebih mulia karena mampu menghidupkan Islam.

"Banyak santri pedotan di desa punya tanah sedikit diwakafkan untuk madrasah, punya penghasilan, sapi milik anak dijual untuk menggaji guru padahal mondoknya nggak khatam Alquran tapi dia menghidupkan agama," kata dia.

"Tapi kalau kamu, khatam lancar juara (MTQ) dikasih umrah dikasih uang. Menurut Allah ya keren yang ngasih daripada yang dikasih," lanjut Gus Baha.

Baca Juga: 5 Perkutut Katuranggan Dengan Cirinya Terdapat Di Mata, Salah Satunya Bisa Mendatangkan Kekayaan

Tetapi ia melarang untuk membenci yang menjuarai MTQ karena itu masuk dalam bagian kriminal. "Tapi yang juara kok sombong merasa Quran terbaik, saya yang urus," imbuhnya.

Para juara MTQ juga jangan jumawan atas haji yang dibiayai oleh negara. Karena masih banyak warga negara yang mengorbankan harta bendanya untuk bisa beribadah di tanah suci.

"Banyak orang jual kebun demi haji, kamu yang dihajikan negara bangga, seakan orang pilihan karena dihajikan negara. Orang lain itu jual kebun hingga bertengkar sama anak istrinya," katanya.

Sebab kata Gus Baha yang hebat ketika orang berangkat haji adalah yang memberi untuk menghidupkan Islam.

"Sementara ada orang merasa bangga karena dihajikan negara. Dimana-mana memberi itu lebih baik ketimbang menerima," ujarnya.

Ia pun becerita pernah ditawarkan untuk berangkat haji oleh negara namun Gus Baha menolaknya.

"Saya pun pernah ditawarin haji gratis oleh negara, Saya pun suatu saat ya mau, tapi kalau saya mau memang haji itu butuh mufti, pemandu, butuh tahu sah tidak sah," kata dia.

Dengan niat untuk menjadi pemandu, maka ujar Gus Baha, tidak akan terlintas di benaknya rasa bangga karena dia membawa tanggung jawab.

"Kalau niatnya begitu ga sombong ke tetangganya, nggak sempat bangga, nggak sempat sesumbar, dia merasa punya tanggung jawab," kata Gus Baha.

"Tapi problemnya, rata-rata kelakuannya nggak seperti itu. seakan-akan keren karena dipilih negara. Jadi mikir, haji ditunjuk negara," tuturnya lagi.***


 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x