IAEA Akan Mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima

7 Oktober 2023, 13:53 WIB
IAEA Akan Mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima /REUTERS/Leonhard Foeger

 

 

BERITA KBB - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan mengirim tim ahli untuk mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di Jepang pada akhir bulan ini, kata pemerintah Jepang pada hari Rabu. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau proses penanganan air terkontaminasi yang dihasilkan oleh reaktor yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, tim IAEA yang terdiri dari 12 orang akan tiba di Jepang pada 25 Oktober dan menghabiskan waktu sekitar seminggu untuk melakukan inspeksi di lokasi pembangkit listrik. Tim ini juga akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan operator pembangkit listrik, Tokyo Electric Power Co (TEPCO), untuk membahas rencana penanganan air terkontaminasi.

Air terkontaminasi adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh TEPCO dalam upaya membersihkan dan menutup pembangkit listrik Fukushima. Air ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang meleleh. Air ini mengandung zat radioaktif yang berbahaya, seperti tritium, stronsium, dan sesium.

 Baca Juga: Perubahan Iklim, Ancaman bagi 43 Juta Anak di Dunia

TEPCO telah menyimpan sekitar 1,25 juta ton air terkontaminasi dalam lebih dari 1.000 tangki di lokasi pembangkit listrik. Namun, tangki-tangki ini diperkirakan akan penuh pada musim panas tahun 2022, sehingga TEPCO harus mencari cara lain untuk menyingkirkan air tersebut.

 

Pada April 2020, pemerintah Jepang memutuskan untuk membuang air terkontaminasi ke laut setelah memprosesnya untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif. Keputusan ini mendapat tentangan keras dari masyarakat lokal, kelompok lingkungan hidup, dan negara-negara tetangga, seperti China dan Korea Selatan, yang khawatir akan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

 

Pemerintah Jepang berusaha meyakinkan bahwa pembuangan air terkontaminasi ke laut adalah cara yang aman dan sesuai dengan standar internasional. Pemerintah juga mengundang IAEA untuk melakukan verifikasi independen dan transparan terhadap proses penanganan air tersebut.

 Baca Juga: Bullying di Indonesia: Kasus, Dampak, dan Upaya Pencegahan

IAEA telah menyatakan dukungannya terhadap keputusan pemerintah Jepang dan menyebutnya sebagai “pilihan yang layak” di antara opsi lain yang tersedia. IAEA juga menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjelaskan risiko dan manfaat dari pembuangan air terkontaminasi ke laut.

 

Kunjungan tim IAEA ke Fukushima adalah bagian dari kerjasama jangka panjang antara IAEA dan Jepang dalam menangani dampak dari kecelakaan nuklir tahun 2011. IAEA juga akan membantu Jepang dalam memantau kondisi lingkungan laut sebelum, selama, dan setelah pembuangan air terkontaminasi.

 

Pembuangan air terkontaminasi ke laut diperkirakan akan dimulai pada tahun 2023 dan berlangsung selama beberapa dekade. Pemerintah Jepang berjanji akan melaksanakan pembuangan tersebut dengan cara yang bertanggung jawab dan transparan, serta mempertimbangkan kepentingan masyarakat lokal dan negara-negara tetangga.***

 

 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler