Bullying di Indonesia: Kasus, Dampak, dan Upaya Pencegahan

- 7 Oktober 2023, 10:15 WIB
Bullying di Indonesia: Kasus, Dampak, dan Upaya Pencegahan
Bullying di Indonesia: Kasus, Dampak, dan Upaya Pencegahan /Pexels / RDNE/

 

BERITA KBB - Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang atau kelompok terhadap orang lain yang berada dalam posisi lemah atau tidak berdaya. Bullying bisa berupa kekerasan fisik, verbal, relasional, atau daring (cyberbullying). Bullying bisa menyebabkan dampak negatif bagi korban maupun pelaku, seperti stres, trauma, depresi, rendah diri, kecemasan, isolasi sosial, bahkan bunuh diri.

Kasus Bullying Terbaru di Indonesia

Menurut data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying di lembaga pendidikan tercatat sebanyak 23 kali selama periode Januari-September 2023. Paling banyak terjadi di tingkat SMP, yakni sebesar 50 persen. Sedangkan SD mencapai 23 persen, SMA sejumlah 13,5 persen, dan SMK 13,5 persen. Dari total 23 kasus bullying tersebut, 2 korban akhirnya meninggal dunia. Mereka adalah siswa SD asal Kabupaten Sukabumi dan 1 orang MTs di Blitar.

 Baca Juga: Exhibition & Pitching Day UMKM Award 2023 Sarana Apresiasi Produk Lokal

Berikut adalah beberapa contoh kasus bullying terbaru yang sempat viral di media sosial:

  • Pada Juli 2023, seorang siswi SMAN di Kota Bengkulu dilaporkan menderita autoimun setelah mengalami perundungan oleh 4 orang guru dan sejumlah teman sekelas. Korban mengalami penurunan berat badan drastis, rambut rontok, dan luka-luka di tubuhnya akibat bullying.
  • Pada September 2023, beredar video yang memperlihatkan sejumlah anak sekolah sedang berkumpul. Mereka melakukan penganiayaan dan perundungan terhadap korban FF, 14 tahun. Para pelaku memukul korban dan menendang berkali-kali hingga terjatuh. Pihak kepolisian kemudian menetapkan MK, 15 tahun, dan WS, 14 tahun, asal SMPN 2 Cimanggu, sebagai tersangka.
  • Pada Oktober 2023, seorang siswa SMA Negeri 10 Denpasar menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Korban diseret ke kamar mandi sekolah dan dipukuli oleh beberapa orang. Video aksi kekerasan tersebut kemudian viral di media sosial. Polisi telah mengamankan lima pelaku yang terlibat dalam kasus ini.

 

Dampak Bullying bagi Anak

Bullying bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak. Beberapa dampak yang mungkin dialami oleh korban bullying adalah:

  • Stres dan trauma. Korban bullying bisa merasa takut, cemas, marah, sedih, atau malu akibat perlakuan yang mereka terima. Mereka bisa mengalami gangguan tidur, nafsu makan, konsentrasi, atau ingatan. Mereka juga bisa mengalami mimpi buruk atau flashbacks tentang kejadian bullying.
  • Depresi dan bunuh diri. Korban bullying bisa merasa putus asa, tidak berharga, tidak berdaya, atau tidak memiliki harapan. Mereka bisa kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasa mereka sukai. Mereka juga bisa memiliki pikiran atau perilaku untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup mereka.
  • Rendah diri dan isolasi sosial. Korban bullying bisa merasa tidak percaya diri, tidak mampu, tidak pantas, atau tidak disukai oleh orang lain. Mereka bisa menghindari interaksi sosial dengan teman-teman atau keluarga. Mereka juga bisa menjadi korban bullying lainnya karena dianggap lemah atau mudah ditindas.
  • Gangguan belajar dan prestasi akademik. Korban bullying bisa mengalami kesulitan dalam belajar karena kurang fokus, motivasi, atau kreativitas. Mereka bisa mengalami penurunan nilai, absen, bolos, atau putus sekolah. Mereka juga bisa kehilangan peluang untuk mengembangkan bakat atau potensi mereka.

 Baca Juga: Siap Goyang Lidah, Sebanyak 70 Stan Bakal Puaskan Pecinta Pedas di Bandung Seuhah 3:

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x