Network
BERITA KBB - Kasus korupsi yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, juga mendapat komentar dari Rocky Gerung.
Dalam youtube chanelnya, filsuf yang selalu mengomentari kinerja pemerintah era Presiden Jokowi ini, menyebut bahwa penangkapan Edhy Prabowo merupakan berkah.
"Lobster yang membawa berkah. Tapi bagi potensi yang lainnya," ucap Rocky Gerung pada Kamis 26 November 2020 dalam Youtubenya www.youtube.com/RockyGerungOfficial
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap, Fadli Zon Bilang KPK Tidak Adil dan Ingatkan Soal Harun Masiku
Baca Juga: Selain Jago Akting, Arya Saloka Pemeran Al Ikatan Cinta RCTI Ternyata Wirausaha, Bidang Apa Saja?
Rocky menilai, penangkapan Edhy Prabowo dalam kasus ekspor benih lobster merupakan operasi istana untuk memberikan keseimbangan baru.
"Istana kehabisan legitimasi. Jadi isue ini tentu dianggap memberi kembali legitimasi pada istana, untuk mengatur ulang politik," ujarnya.
Dengan penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rocky menyebut bahwa Partai Gerindra akan merosot.
Baca Juga: OTT KPK Edhy Prabowo, Refly Harun: Korupsi Merajalela di Lingkaran Kekuasaan, Bukti Jokowi Gagal
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Memilih Jungkook BTS Daripada Oksigen
Rocky berpendapat, penangkapan Edhy Prabowo pasti ada tukar tambah politik bagi Partai Gerindra, agar kesalahan tidak hanya ada pada partai Gerindra saja.
"Biasanya korupsi itu satu paket politik lengkap. Saya tetap menganggap bahwa masalah ini tidak bisa dilihat sebagai instruksi untuk menggemboskan Gerindra," kata Rocky.
Rocky meminta, agar Ketua Partai Gerindra, yang tidak lain adalah Prabowo Subianto, harus mengambil tindakan cepat dengan mengeluarkan surat keputusan untuk memecat Edhy Prabowo.
Baca Juga: OTT KPK Edhy Prabowo, Refly Harun: Komitmen Antikorupsi Jokowi Sangat Lemah
Baca Juga: OTT KPK Edhy Prabowo, Refly Harun: Menteri Terburuk dan Terbaik dari Gerindra, Ada Prabowo-Nya
Ia juga berpendapat bahwa, istana bergimbira dengan penangkapan Edhy Prabowo dan juga harus melakukan pelemahan politik terhadap Gerindra.
Karena, menurutnya Prabowo selalu tampil terlalu terlihat dalam mata publik. Seperti pada kasus Petamburan yang erat dikaitkan dengan nama Prabowo.***
