Menlu: Lebih dari Tiga Ribu WNI di Luar Negeri Tertipu Online Scamming, Sebagian Besar Kasus Perdagangan Orang

- 27 April 2024, 13:43 WIB
Menlu RI Retno Marsudi Tegaskan Penolakan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Menlu RI Retno Marsudi Tegaskan Penolakan Normalisasi Hubungan dengan Israel /x/@melu_ri/

Berita KBB - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mencatat adanya peningkatan jumlah kasus menyangkut WNI di luar negeri, termasuk penipuan online di beberapa negara. Menurutnya, lebih dari tiga ribu orang telah menjadi korban penipuan scamming.

Dalam sambutannya pada malam penghargaan HWPA (Hasan Wirajuda Perlindungan WNI Award) di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat 26 April 2024, Retno menyebut online scamming ini masih terkonsentrasi di kawasan Asia Tenggara dan terus meningkat tajam.

"Sejak 2021 tercatat 3.428 kasus WNI terjerat online scam, yang mayoritas masih terpusat di kawasan Asia Tenggara, dan angka ini terus meningkat tajam setiap tahunnya, di mana 40 persen di antaranya merupakan kasus TPPO," ujar Retno, seperti dikutip Berita KBB dari PMJ News.

Retno menambahkan, jumlah kasus WNI di luar negeri tahun lalu juga meningkat. Pada tahun 2023 terdapat peningkatan sebesar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari waktu ke waktu jumlah kasus WNI di luar negeri kian meningkat. Pada tahun 2022 jumlahnya mencapai 35.149. Jumlah ini melonjak 50 persen menjadi 53.598 kasus pada tahun 2023," ungkapnya.

Baca Juga: Dua Wanita Ditangkap Atas Dugaan Penipuan, Pura-Pura Jadi Kasat Reskrim dan Minta Uang Pelicin Rp250 Juta

Retno mengatakan, selain meningkatnya angka kasus online scamming ini, dunia yang semakin diwarnai dinamika seperti bencana alam, konflik bersenjata hingga canggihnya modus kejahatan internasional.

"Selain jumlah kasus, kondisi dunia kian diwarnai berbagai dinamika. Mulai dari bencana alam, konflik bersenjata, hingga perkembangan modus kejahatan transnasional yang semakin canggih," demikian Retno.

Diketahui, belum lama ini terjadi kasus TPPO dengan modus program magang mahasiswa di Jerman melalui Ferienjob. Sebanyak 1.047 mahasiswa aktif dari 33 universitas se-Indonesia menjadi korban.

Halaman:

Editor: Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x