Anggota Komisi VI DPR Amin Ak mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan kenaikan harga daging sapi di pasar.
"Pertama karena kenaikan biaya logistik penyimpanan daging sapi beku," ucap Amin
Baca Juga: 5 Tanda-Tanda Anda Mengalami Kerusakan Fungsi Hati, Salah Satunya Penurunan Berat Badan
Dia mengatakan, menurunnya permintaan daging selama pandemi Covid-19 berdampak pada menumpuknya stok daging impor atau daging beku, terutama daging khusus, sehingga membutuhkan gudang penyimpanan (cold storage) dalam jumlah banyak.
"Diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial dan juga merosotnya daya beli masyarakat menyebabkan penurunan permintaan daging sapi," ucap politikus PKS itu
Merujuk pada penjelasan Asosiasi Importir Daging, Amin menyebut, perubahan sistem integrasi seluruh layanan bea cukai ikut menaikkan biaya logistik penyimpanan karena proses di bea cukai menjadi lebih lama, dari yang biasanya hanya 2 hari sampai 3 hari menjadi 12 hari.
Hal tersebut, membuat biaya penyimpanan ikut terkerek dari sekitar Rp12 juta, melonjak hingga menembus Rp100 juta.
Faktor kedua, Amin melihat adanya kenaikan harga daging sapi di pasar internasional karena terganggunya sistem produksi global selama pandemi.
"Akibatnya harga daging sapi impor pun mengalami kenaikan," ujarnya.***