Network
BERITA KBB- Setelah dugaan penipuan robot trading Fahrenheit yang merugikan membernya hingga Rp 5 triliun muncul ke permukaan publik, kini Co-Founder dan afiliator Fahrenheit, Michael Howard mulai jadi pembicaraan oleh netizen Indonesia.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Howard diketahui memiliki masa lalu yang sangat kelam. Siapa Michael Howard? Berikut fakta mengejutkan mengenainya
Pertama, dikutip dari Instagram Lagi Cuan, sejak usia 10 tahun, Howard dibawa oleh ibunya untuk tinggal di Amerika Serikat (AS).
Namun, kehidupan masa kecil Howard mengalami kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya sehingga membuat Howard menjadi anak yang tidak mempunyai tujuan hidup.
Baca Juga: Atta Halilintar Kembalikan Kado Mahal dari Doni Salmanan ke Bareskrim Polri
Baca Juga: Profil dan Biodata Iman Vellani, Pemeran Film Ms Marvel yang Akan Tayang Bulan Juni Mendatang
Dalam pencarian jati dirinya, Howard kemudian terjun ke dalam anggota gengster di AS. Ia mengaku pernah terlibat dalam jual beli narkoba, jual beli senjata hingga melukai orang lain.
Bahkan, dalam talkshow Hitam Putih, Howard mengakui sempat mendekam di penjara sebanyak tiga kali.
Akibat perbuatannya, Howard dideportasi oleh pemerintah AS pada tahun 2014.
Baca Juga: Serial ‘Servant of the People’ Yang Dibintangi Volodymyr Zelenskyy Akan Tayang di Netflix
Baca Juga: PROFIL Lengkap Rina Diana, Pemeran Jasmine di FTV Konglomerat Cari Jodoh
Setelah kembali ke Indonesia, Howard memilih untuk bertobat dan menjalani profesi barunya sebagai seorang motivator.
Howard pun sering diundang di berbagai acara dan menceritakan kisah kelamnya ketika masih menjadi seorang anggota gangster di AS.
Akan tetapi, saat ini Howard mengalami dugaan kasus penipuan robot trading Fahrenheit.
Baca Juga: PROFIL Lengkap Rachquel Nesia, Pemeran Sheila di FTV Jadi Pengantin Its My Dream Mas
Baca Juga: Jennie Blackpink Pecahkan Rekor Baru Lewat Video Klip Solo Dengan 800 Juta Penonton
Namun, Howard mengaku jika dirinya sebagai korban juga atas terjadinya margin call robot Fahrenheit.
Hal tersebut karena dirinya tidak mengetahui sama sekali tentang rencana margin call pada robot trading Fahrenheit tersebut.***
