BERITA KBB - Polri telah memeriksa penyedia jasa ekspedisi JNE terkait temuan Bansos COVID-19 sembako presiden yang ditimbun di lahan tanah kosong di kawasan Depok, Jawa Barat.
Dari pemeriksaan tersebut, diketahui ada 289 karung bansos yang ditimbun.
Ramadhan menjelaskan bahwa bansos COVID-19 itu ditimbun di lahan tanah kosong sejak November 2021. Bansos itu ditimbun lantaran sudah tidak layak.
Diberitakan sebelumnya, ada salah seorang warga Depok, Jawa Barat, yang dihebohkan dengan penemuan paket sembako bantuan Presiden untuk masyarakat terdampak pandemik COVID-19 yang terpendam di tanah kosong.
Lokasinya berada di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Temuan tersebut berdasarkan laporan yang diterima warga, dan saat digali ditemukan sejumlah banpres yang diduga ditimbun di dalam tanah oleh perusahaan ekspedisi ternama.
Baca Juga: Jadwal Bola BRI Liga 1 Pekan 3 Mulai 4-7 Agustus 2022 Lengkap Beserta Link Live Streaming
Pemilik tanah, Rudi Samin, mengatakan penemuan banpres paket sembako terungkap usai mendapatkan informasi dan dilakukan penggalian.
Setelah tiga hari proses penggalian, pada hari Jumat 31 Juli 2022, ditemukan sejumlah paket sembako yang terpendam di tanah.
Rudi Samin menuturkan, penggalian berawal dari informasi rekannya yang pernah bekerja di perusahaan ekspedisi yang mengaku pernah mendapat perintah untuk membawa paket sembako dengan ukuran mobil besar atau kontainer. Sembako yang dibawa satu kontainer telah dipendam di tanah miliknya.
Baca Juga: Kasus Brigadir J Belum Ada Tersangka, Kompolnas Minta Publik Tetap Mempercayai Kinerja Timsus Polri
Penimbunan paket banpres berupa sembako dinilai merupakan kejahatan, karena pada saat pandemik 2020 warga sedang kesusahan.
Dari penggalian tersebut, beberapa paket sembako ditemukan ada yang terlihat utuh dan rusak.
Sementara itu, Pemerintah menyerahkan pengusutan beras bantuan Presiden di Depok, Jawa Barat kepada polisi.
Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, hal tersebut dikarenakan pihaknya tidak berada dalam ranah penyelidikan atas kejadian tersebut.
Menurutnya, saat ini juga belum ada hasil tentang masalah itu. Pasalnya, tim masih bekerja untuk mencari tahu penyebabnya.
Dia mengatakan bahwa jawaban sementara dari pemerintah saat ini masih berpegang pada pernyataan awal JNE.
Sebab, JNE merupakan pihak distributor atau transporter dari penyaluran bantuan beras Presiden tersebut.***