Ahli Psikologi Ungkap Kepribadian Ferdy Sambo: Siri Na Pace Pengaruhi Emosi dan Harga Diri Sambo

- 23 Desember 2022, 10:58 WIB
Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo. /PMJ News/Fajar
BERITA KBB - Ahli Psikologi sekaligus Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) Reni Kusumowardhani mengatakan, terdakwa Ferdy Sambo memiliki kepribadian yang apabila harga diri atau self-esteem-nya diganggu, maka ia akan mudah dikuasai emosi.
 
Reni mengatakan, kepribadian eks Kadiv Propam Polri ini terbentuk dari pribadi yang lahir dan besar sebagai kaum Bugis, Sulawesi Selatan. 
 
Diketahui, masyarakat Bugis-Makassar memiliki filosofi hidup Siri Na Pace yang berkaitan dengan menjaga harga diri dan kokoh dalam pendirian.
 
 
Hal itu diungkap Reni ketika menjadi saksi ahli di sidang terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Ricky Rizal dan Richard Eliezer alias Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 21 Desember 2022.
 
Awalnya, jaksa penuntut umum (JPU) meminta Reni untuk menjelaskan hasil tes psikologi terhadap setiap terdakwa.
 
“Kami menggunakan cukup banyak teori untuk masing-masing tersangka yang pada waktu itu kami periksa, bagaimana kami menjelaskan bapak FS ibu PC RE RR.
Jadi kami berbeda dalam menganalisis karena karakteristik kepribadian masing-masing dan tipologi perilakunya berbeda maka landasan teoritik konsep - konsep psikologi yang kami gunakan juga berbeda,” ujar Reni.
 
“Baik, bisa ibu jelaskan mungkin dari terdakwa FS kemudian disusul PC dan seterusnya?”
 
 
“Izin untuk membuka data, jadi untuk dimulai dari bapak Ferdy Sambo. Bapak FS memiliki kecerdasan di atas rata - rata. Kemampuan atraksi, imajinasi, dan kreativitasnya sangat baik. Secara umum cara berpikirnya lebih ke arah praktis dibanding teoritis,” ujar Reni.
 
Selain itu, Sambo memiliki pola kerja yang tekun, memiliki motivasi berprestasi tinggi untuk mencapai target yang melebihi dari target yang diberikan kepadanya.
 
“Dan kemudian tipe kepribadiannya pada dasarnya pak FS ini merupakan individu yang kurang percaya diri, dan membutuhkan dukungan orang lain di dalam bertindak dan mengambil keputusan, terutama untuk hal - hal yang besar,” paparnya.
 
Di sisi lain, ada pengalaman kecil yang membuat dia merasa nyaman apabila ada orang-orang yang melindungi di sekitarnya. Dan dalam situasi kondisi normal, Sambo akan terlihat dan sebagai figur yang baik dalam kehidupan sosialnya dan patuh pada aturan norma, dapat menutupi kekurangan - kekurangannya dan masalah - masalahnya.
 
 
“Jadi bukan berarti yang bersangkutan tidak mampu melanggar norma dan menggunakan kecerdasannya untuk melindungi diri di dalam situasi - situasi terdesak,” ujar Reni.
 
Pada momen inilah, Reni menjelaskan terkait emosional Sambo yang dipengaruhi dengan prinsip Siri Na Pace.
 
“Sebagai orang Sulawesi Selatan yang hidup dalam budaya yang teguh memegang budaya Siri Na Pace, Ini memang mempengaruhi bagaimana pertimbangan - pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian dari bapak FS,” ujar Reni.
 
“Jadi ada mudah self-esteem-nya, harga dirinya terganggu apabila dia kehormatannya itu terganggu seperti itu. Dan kemudian dapet menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak dapat berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan,” imbuhnya.
 
“Saya stop, sekalipun itu terjadi pada Pribadi yang sudah lama bergelut di bidang hukum?” ujar Jaksa.
 
“Iya.”
 
“Dan memang sudah mempunyai pengalaman yang sangat banyak di bidang reserse itu pun tidak bisa mengendalikan emosinya. Padahal dia sehari - hari berhubungan dalam tanda kutip penjahat?” ujar Jaksa.
 
“Iya betul. Dalam keadaan normal itu ada upaya-upaya rasional untuk mengendalikan diri tapi di dalam situasi,ada hal yang memang menggangu kondisi emosinya dan self esteem-nya. Nah ini yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasai emosinya,” jawab Reni.
 
“Tadi ibu mengatakan ada kebutuhan tinggi untuk dukungan dari org lain terutama untuk mengambil keputusan besar, berisiko, penting. Apakah ini bisa internali dalam dirinya bisa terefleksikan dari berkerja sama dengan orang - orang yang dia percaya?”
 
“Betul pak. Bisa pak, seperti itu bentuknya,” ujar Reni.
 
“Artinya dia butuh dukungan dan masukkan dari orang - orang Sekitarnya yang dipercaya untuk melakukan suatu keputusan besar?”
 
“Bisa seperti itu.”***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x