Pemerintah Harus Pastikan Kesiapan Data, YLKI: Hati - Hati dalam Menerapkan Pembatasan Penjualan LPG 3 Kg!

- 20 Januari 2023, 10:00 WIB
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.     BERITA KBB - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan pemerintah berhati - hati untuk menerapkan pembatasan penjualan LPG 3 kg.    Rencana pemerintah, nantinya LPG bersubsidi tidak akan tersedia lagi di pengecer. Jadi, masyarakat harus membel
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. BERITA KBB - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan pemerintah berhati - hati untuk menerapkan pembatasan penjualan LPG 3 kg. Rencana pemerintah, nantinya LPG bersubsidi tidak akan tersedia lagi di pengecer. Jadi, masyarakat harus membel /Dok. YLKI/
 
 
BERITA KBB - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan pemerintah berhati - hati untuk menerapkan pembatasan penjualan LPG 3 kg. 
 
Rencana pemerintah, nantinya LPG bersubsidi tidak akan tersedia lagi di pengecer. Jadi, masyarakat harus membeli lewat subpenyalur.
 
Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno mengingatkan pemerintah agar memastikan jumlah subpenyalur telah memadai sebelumnya menghilangkan peredaran LPG 3 kg dari para pengecer.
 
 
"Itu juga salah satu yang harus dipertimbangkan pemerintah. Mekanismenya seperti apa, supaya tidak terjadi chaos di lapangan," ujarnya.
 
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam rangka mengupayakan penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran, menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
 
Sejalan dengan itu, PT Pertamina Patra Niaga mulai melakukan uji coba pembelian elpiji 3 kilogram (kg) menggunakan KTP. Uji coba baru dilakukan terbatas di 5 daerah.
 
Menurut Agus, distribusi LPG 3 kg bersifat tertutup seperti itu mengembalikan subsidi sesuai kodratnya. Namun, dia mengkritisi beberapa hal.
 
"Yang patut dikritisi adalah model pendataan terhadap kelompok penerima subsidi berbasis data P3KE. Perlu pemutakhiran data agar tidak ada distorsi, atau salah pendataan," ujarnya.
 
Selain itu, dia menilai harus ada skenario dari pemerintah dalam hal pengawasan sistem distribusi hingga di tangan konsumen agar tidak terjadi gesekan.
 
Kementerian ESDM sebelumnya telah meminta PT Pertamina menambah jumlah subpenyalur sehingga masyarakat bisa langsung membeli LPG 3 kg ke subpenyalur. Jadi, pencatatannya menggunakan sistem informasi, tidak manual.
 
 
"Nah, kalau dari subpenyalur itu bisa tepat sasaran, kita bisa mengatakan sistem itu lebih baik karena sampai langsung ke konsumen," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip dari keterangan tertulis, Senin 9 Januari 2023.
 
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menerangkan uji coba dilakukan di 5 kecamatan, yakni Cipondoh (Kota Tangerang), Ciputat (Kota Tangsel), Ngalian (Kota Semarang), Batu Ampar (Kota Batam), dan Mataram (Kota Mataram).
 
"Iya di 5 kecamatan (dilakukan uji coba pembelian menggunakan KTP)," ujar Irto.
 
Irto menjelaskan uji coba pembelian elpiji 3 kg menggunakan KTP hanya berlaku di pangkalan resmi. Artinya, tidak berlaku di warung kelontong dan semacamnya.
 
Dia pun menjelaskan untuk mekanisme pembelinya secara garis besar masih seperti biasa. Pembeli menunjukkan KTP hanya untuk pencocokan data saja.
 
"Belinya masih seperti biasa, hanya ada pencocokan data, (berlaku) di pangkalan resmi," ujarnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah