Network
BERITA KBB – Daerah Istimewa Yogyakarta mencatatkan kenaikan angka kemiskinan sebesar 10 persen pada 2023 ini.
Hasil tersebut diperoleh dari hasil pendataan dan verifikasi pada 2022 lalu yang dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta.
“Pendataan warga miskin terakhir kali dilakukan pada 2020 dan tidak dilakukan pada 2021 karena masih pandemi. Jika dibanding 2020, data hasil pendataan 2022 memang mengalami kenaikan," kata kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta, Supriyanto.
Baca Juga: 5 Makanan Khas Tahun Baru Imlek 2023. Lengkap Dengan Dekorasi Rumah dan Baju Baru
Dari hasil kumulasi tersebut ditemukan adanya 17.451 kepala keluarga (KK) yang masuk kelompok masyarakat miskin. Jumlah tersebut naik sebesar 1.641 KK dibanding data pada tahun 2020 yang hanya sebesar 15.810 KK.
Terdapat tiga kelompok yaitu fakir miskin, miskin dan rentan miskin. Dari tiga kelompok kategori tersebut data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (PSJPS).
“Untuk data hasil pendataan 2022, tidak ada penambahan data warga yang masuk kategori fakir miskin. Jadi sudah sejak 2020 tidak ada warga di kelompok tersebut,"kata Supriyanto.
Baca Juga: Naik Kelas! Elkan Baggott Di Rekrut Cheltenham Di Usia 20 Tahun, Berikut Profilnya
"Kami terus melakukan kajian terkait faktor yang menjadi penyebab bertambahnya jumlah warga miskin di Kota Yogyakarta. Kondisi pandemi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir bisa dikatakan menjadi penyebab bertambahnya warga miskin," kata Supriyanto.
