Dirut Garuda Indonesia Keberatan Biaya Penerbangan Haji Dipangkas: Kami Hanya Akan Ambil Margin 2,5 Persen

- 16 Februari 2023, 19:51 WIB
Dirut Garuda Indonesia berkeberatan dengan pemangkasan biaya terbang jemaah haji tahun 2023, berikut alasannya.
Dirut Garuda Indonesia berkeberatan dengan pemangkasan biaya terbang jemaah haji tahun 2023, berikut alasannya. /

 

Berita KBB - Pemerintah melalui Kementerian Agama bersama DPR RI sukses menurunkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk keberangkatan tahun 2023. Diketahui BPIH tahun ini ditetapkan sebesar rata-rata Rp90,05 juta per jemaah haji reguler.

Dari biaya Rp90,05 juta itu, sebesar Rp49,8 juta menjadi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah, dan sisanya Rp40,2 juta digunakan sebagai nilai manfaat per jemaah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama dan  Garuda Indonesia, Selasa 14 Februari 2023, Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sempat keberatan dengan usulan biaya perjalanan haji yang diusulkan Kemenag.

Baca Juga: TEKS BACAAN Surat Yasin 83 Ayat dengan TERJEMAHAN Bahasa Indonesia Lengkap disertai Tulisan Arab dan Latin

Diketahui, awalnya Garuda membuka harga di Rp34 juta. Kemenag lalu mengusulkan biaya perjalanan haji di angka Rp33,97 juta per jamaah. Setelah diskusi dengan para pihak terkait, usulan itu turun ke angka Rp32,74 juta per jamaah.

Rinciannya, pada negosiasi pertama dan kedua, biaya penerbangan turun masing-masing Rp500.000. Adapun pada negosiasi ketiga dan terakhir, biaya turun Rp212.900. Irfan memohon maklum bahwa harga itu tidak bisa lebih murah lagi.

“Kami sampaikan ke Kemenag bahwa ada 3 isu besar yang kami hadapi dengan angka-angka ini. Dan seperti tahun sebelumnya, kita ambil sedikit risiko dalam penghitungan ini,” ujar Irfan.

Baca Juga: Beredar Foto Sandera KKB yang Disebut Seorang Pilot Asal Selandia Baru, Benarkah Itu Philip Mehrtens?

Ke-3 isu tersebut, menurutnya antara lain harga avtur, harga pesawat yang disepakati, dan harga sewa pesawat yang sama seperti di tahun 2019 lalu.

Irfan menjelaskan, harga avtur yang dipatok Garuda adalah 93 sen. Harga itu berbeda jauh dari harga avtur saat ini yang berkisar 97 sen. Alasannya, ada kemungkinan penurunan harga dari sisi avtur.

Kemudian terkait harga pesawat, ia menyebut harga pesawat untuk pemberangkatan jemaah haji menggunakan asumsi kurs Rp15.150 per dollar Amerika Serikat.

“Kami memang hanya akan mengambil 2,5 persen margin, risiko ada di kami. Tapi kami akan coba manage secara maksimal mengenai avtur, harga sewa pesawat, maupun exchange rate. Bila diminta turun lagi, sudah Rp212.900, angka mana lagi, Pak?” pungkas Irfan.

Diberitakan sebelumnya, dalam perumusan BPIH, Kemenag dan DPR RI mengupayakan sejumlah efisiensi pada keberangkatan haji tahun ini. Nilai kurs Dollar dan Riyal disepakati ada penurunan, dan layanan katering jemaah kini disetujui dikurangi jadi 2 kali saja.

Selain itu, dalam rapat panitia kerja, besaran living cost atau biaya tinggal selama menjalankan ibadah haji disepakati di angka 750 riyal atau sekitar Rp3,03 juta.***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x