Network
Berita KBB - Bulan suci Ramadhan 2023 sudah mulai muncul di depan mata. Umat Islam di dunia khususnya di Indonesia tentu sudah tidak sabar berjumpa dengan bulan suci penuh berkah ini.
Biasanya, menjelang bulan Ramadhan, Kementerian Agama RI (Kemenag) akan menggelar sidang isbat terlebih dahulu, untuk menentukan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal berapa di kalender Masehi.
Bagi Anda yang sudah tidak sabar untuk menyambut bulan suci Ramadhan 2023 ini, segera catat jadwal sidang isbat yang akan dilaksanakan Kemenag RI berikut ini.
Baca Juga: Sinopsis Anupamaa ANTV: Samar Siapkan Pesta Ulang Tahun untuk Anupamaa, Vanraj Merasa Tak Senang
Dilansir Antaranews, Kemenag RI akan menggelar sidang isbat penentuan awal bulan suci Ramadhan 2023 pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan tanggal 29 Syakban 1444 Hijriah.
Hal ini sesuai dengan tradisi di Kemenag RI yang selalu melaksanakan sidang isbat penentuan awal Ramadhan setiap tanggal 29 Syakban setiap tahunnya.
“Seperti biasa, sidang isbat awal Ramadhan akan laksanakan setiap 29 Syakban, tahun ini bertepatan dengan hari Rabu 22 Maret 2023,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI, Adib, Rabu 8 Maret 2023 seperti dikutip Antaranews.
Baca Juga: Pemerintah dan Ormas Islam Akan Awali Ramadhan 2023 Bareng Tapi Beda Tanggal di Idul Fitri, Kenapa?
Rencananya, rangkaian sidang isbat Ramadhan 2023 nanti akan digelar secara hibrid. Sidang ini akan melibatkan Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, Dubes negara tetangga, perwakilan ormas Islam dan pihak-pihak lainnya.
Adib mengungkapkan, sidang isbat akan dibagi dalam 3 sesi. Sesi pertama adalah seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 2023 berdasarkan perhitungan astronomi, yang digelar pukul 17.00 WIB secara hibrid dan terbuka untuk umum.
Sesi kedua adalah pelaksanaan sidang isbat Ramadhan 2023 yang dilaksanakan secara tertutup dan luring setelah waktu shalat Maghrib. Lalu, sesi terakhir adalah konferensi pers secara daring yang mengumumkan hasil sidang isbat tersebut.
Menurut Adib, penentuan awal bulan suci Ramadhan pada sidang isbat tahun ini akan merujuk data hisab dan hasil rukyatul hilal. Sejumlah 123 titik lokasi di seluruh Indonesia digunakan untuk penentuan rukyatul hilal itu.
Diberitakan sebelumnya, peneliti BRIN memprediksi bahwa awal bulan suci Ramadhan tahun ini akan jatuh bersamaan menurut versi pemerintah dan ormas Islam. Syaratnya adalah, posisi hilal harus memenuhi kriteria MABIMS dan Wujudul Hilal.
Kriteria MABIMS atau Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura ini digunakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Sedangkan Wujudul Hilal banyak digunakan beragam ormas Islam seperti Muhammadiyah.***
