Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut! Apa Dampaknya Bagi Lingkungan?

- 31 Agustus 2023, 06:16 WIB
RI Patut Waspada, Jepang Buang Limbah Nuklir ke Samudra Pasifik, Perairan Indonesia Kena Imbasnya? /Antara
RI Patut Waspada, Jepang Buang Limbah Nuklir ke Samudra Pasifik, Perairan Indonesia Kena Imbasnya? /Antara /
 
 
BERITA KBB – Jepang baru-baru ini mengambil langkah kontroversial dengan membuang air radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik.
 
Hal ini memicu banyak kecaman akibat kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan terhadap biota laut.
 
Ini bermula ketika tsunami Jepang tahun 2011 merusak PLTN Fukushima Daiichi. Akibatnya, beberapa tangki hancur. Air limbah dari tangki yang hancur telah disimpan selama bertahun-tahun.
 
 
Jumlah dari air limbah tersebut ada sekitar 1,3 juta metrik ton air, dan akan dibuang secara bertahap. Pembuangan limbah ini diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 30 tahun.
 
Tokyo Electric Power Company (TEPCO) sendiri sebelumnya telah mengumpulkan air limbah. bersama dengan air tanah dan hujan, serta telah menyaringnya.
 
Pembuangan tahap pertama sebesar 7.800 meter kubik atau setara 3 kolam renang olimpiade air, dan akan berlangsung selama 17 hari.
 
TEPCO akan melakukan 4 kali pelepasan air olahan tersebut, mulai Kamis, 24 Agustus 2023 hingga Maret 2024.
 
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyetujui pembuangan air limbah ini ke laut. Selain itu, banyak ilmuwan yang juga berpendapat pelepasan limbah tersebut aman.
 
Ini karena konsentrasi tritium dalam air yang dibuang jauh di bawah batas operasional, yaitu hanya 1.500 becquerel per liter (Bq/L).
 
Jumlah tersebut 6 kali lebih kecil dari batas air minum yang ditetapkan WHO, yaitu 10.000 Bq/L, yang berarti secara teori, air ini dapat diminum.
 
Meski begitu, banyak ilmuwan yang nggak sependapat. Menurut mereka, diperlukan lebih banyak penelitian. tentang bagaimana pembuangan ini dapat berdampak pada dasar laut, kehidupan laut, dan manusia.
 
 
Kelompok lingkungan, Greenpeace, juga mengatakan bahwa proses penyaringan ini memiliki kelemahan. Sementara, China dan Rusia menyarankan air limbah tersebut diuapkan dan dilepaskan ke atmosfer.
 
Karena itu, beberapa wilayah sudah menerapkan. aturan pelarangan impor produk laut dari Jepang, di antaranya:
- Korea Selatan
- China
- Hongkong
- Macau
- Malaysia
 
China adalah salah satu yang paling keras melawan pembuangan air limbah ini. Akibat pelarangan impor produk laut Jepang,.Rusia selaku salah satu eksportir produk laut terbesar, berharap dapat meningkatkan ekspor produk lautnya ke China.
 
Rusia sendiri mengekspor 2,3 juta metrik ton hasil laut tahun lalu, yang bernilai sekitar $6,1 miliar ke China, Korea Selatan dan Jepang.
 
Pengaruh pembuangan limbah oleh Jepang juga berdampak ke Indonesia. Ini karena Indonesia berada pada lintasan perbatasan perairan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, sehingga pola arus dapat membawa air limbah tersebut ke wilayah Indonesia.
 
Beberapa spesies ikan bernilai ekonomis tinggi yang migrasi jauh ke Samudra Pasifik akan terancam. Misalnya, ikan madidihang atau tuna sirip kuning (Thunnus Albacore).***
 

 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Instagram @bigalphaid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x