Network
BERITA KBB- Saat ini tengah viral di media sosial, sosok komika bernama Aulia Rakhman menjadi bulan-bulanan hujatan netizen.
Ketika dirinya sedang tampil dihadapan banyak orang, Aulia Rakhman menyampaikan materi yang sangat sensitif bagi umat Islam.
Bahkan dianggap telah menistakan agama, karena menganggap sepele nama Nabi yang istimewa di agama Islam yakni Nabi Muhammad Saw.
Baca Juga: Sinopsis Daftar Pemain Ftv Ditimpuk Cinta Satpol PP Galau Jumat 8 Desember 2023 Pukul 23.00 WIB
Kalimat yang dilontarkan Aulia pada acara tersebut, begitu membuat netizen geram karena tidak sepatutnya nama Nabi Muhammad dijadikan bahan bercanda.
Dia bahkan menyebutkan jika nama " Muhammad" sudah banyak yang dipenjara atau berada di dalam sel.
"Coba lu cek penjara ada berapa nama yang namanya Muhammad di penjara? Kayak penting aja nama Muhammad sekarang? Udah dipenjara semua malah..." Ucapnya.
Kalimat tersebut mengindikasikan penistaan agama islam dan Nabi Muhammad Saw. Bahkan, penonton yang berada di acara itu sama sekali tidak memberi ekspresi apapun pada pernyataan Aulia.
Baca Juga: Rating Acara TV Kamis 7 Desember 2023: Share Bidadari Surgamu dan Sinetron SCTV Naik, RCTI Dilompati Mentari
Karena hujatan dan komentar negatif terus membanjirinya, Aulia akhirnya memberikan klarifikasi dan permohonan maaf.
"Saya ingin mengklarifikasi dan memohon maaf atas video yang beredar baru-baru ini terkait dengan materi saya dalam acara Desak Anies.
"Di materi tersebut, saya sama sekali tidak bermaksud menyindir nama Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
"Saya hanya bermaksud menyindir orang yang sekarang ini banyak memiliki nama Muhammad, cuma beberapa di antara mereka kelakuannya tidak mencerminkan arti dari nama tersebut," lanjut Aulia.
Baca Juga: Perkuat Pasar Jabar, Subaru Corporation Japan Resmikan Plaza Subaru Bandung
Saya mohon maaf, saya menyesali perbuatan saya, saya menyadari kesalahan saya. Saya memohon maaf kepada semua yang mencintai Nabi Muhammad SAW, " kata Aulia.
Netizen menganggap jika candaan Aulia ini akan berujung laporan polisi dan akan diproses hukum untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.***
