Sementara itu Koordinator UT Pokjar Singapura, Fajar Caturangga menyampaikan komplimennya, “Surprise bagi saya, ada beberapa mahasiswa yang punya talenta menari. anggun dan berkarakter, itu sih yang terbersit di benak saya saat pertama kali menyaksikan Geulisna UT Pokjar SG menari. Saya sangat mengapresiasi dan turut bangga. “
”Animo kawan-kawan pekerja migran Indonesia untuk kuliah di UT meningkat drastis. Selain karena promosi gencar yang dilakukan asosiasi mahasiswa UT, juga karena kesadaran akan perlunya upgrading pendidikan mereka,” beber Fajar melanjutkan dalam keterangan tertulis, 18 Januari 2024.
Fleksibilitas waktu belajar, serta ringannya biaya pendidikan yang ditawarkan UT menjadi formulasi tepat bagi pekerja migran. Sebab, sebagian besar harinya dihabiskan untuk bekerja.
Berdasarkan aturan ketenagakerjaan di Singapura, pekerja migran di sektor domestik hanya memiliki satu hari libur setiap minggunya. Belum lagi, jam kerja mereka sangat padat.