BERITA KBB- Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura telah memiliki hak satu hari libur setiap Minggu sejak 1 Januari 2015, dikutip dari laman Singapore Ministry of Manpower.
Dengan adanya libur tersebut banyak PMI yang melanjutkan pendidikan seperti sekolah setara SMA (Paket C) dan kuliah S1 atau S2. Ada juga yang mengikuti kursus bahasa dan berbagai keterampilan seperti; memasak, menjahit, membuat kue, make up, salon, merajut, photography, computer, yoga, fitnes, self development dan banyak lagi.
Sementara itu pada bulan November tahun 2017 lahirlah Komunitas bernama Majlis AN NIDA, sebuah wadah untuk bersholawat dan mengaji dari PMI Singapura yang kini telah mencapai 50 member aktif.
Majlis Sholawat AN NIDA merupakan satu dari banyak komunitas Pahlawan Devisa Indonesia di Singapura yang sering dideskripsikan sebagai “Invisible Backbone” kota Metropolitan tersebut juga menyambut maksud baik pemerintah setempat dengan mengisi hari libur dengan kegiatan positif bersama sesama PMI.
Berawal dari sholawatan bareng di bawah pohon dari taman ke taman dan sempat cukup lama bertahan di salah satu sudut dari Kallang River Park, kini Majlis Sholawat AN NIDA telah mendapat izin untuk melangsungkan berbagai kegiatan di Masjid Haji Mohd.Salleh, Geylang Road, Singapura.
"Biasa kami kumpul di Kallang River Park sebelum punya tempat" kata Rizky ( ketua Majlis Sholawat AN NIDA).