Network
BERITA KBB – Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Popularitas batik Indonesia di dunia internasional tak lepas dari peran para pemangku kepentingan terkait.
Batik Indonesia dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009. Pada sidang tersebut, batik resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi di UNESCO.
Badan PBB untuk kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (UNESCO) kemudian menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Baca Juga: Indonesia Belanda Jalin Kerjasama Furnitur Ramah Lingkungan
Dikutip dari Portal Jember dalam artikel https://portaljember.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-16788961/soeharto-disebut-sebagai-pahlawan-batik-inilah-sejarahnya , mantan Presiden Soeharto memiliki kontribusi terbesar bagi sejarah popularitas batik. Tak sedikit pelaku usaha di sektor ini, bahkan menyebut presiden kedua sebagai “Pahlawan Batik.”
Meski belum banyak tulisan yang menyinggung perihal peran ini, kebanyakan tulisan seputar sejarah peranannya memajukan dunia batik masih sebatas serpihan-serpihan peristiwa.
Dikutip dari laman Indonesia.goid, pemantik greget Soeharto untuk mendorong popularitas batik ialah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Terpengaruh oleh seniman kaligrafi batik berasal dari Yogyakarta, Amri Yahya, Ali Sadikin pada 14 Juli 1972 menetapkan batik sebagai pakaian resmi untuk pria di wilayah DKI Jakarta.
Baca Juga: Keren! Gigi Hadid Jadi Tokoh Kartun di Film 'Scooby Doo'
