BERITA KBB - Romelu Lukaku resmi cinta lama bersemi kembali (CLBK) dengan Inter Milan di musim 2022-2023.
Musim lalu, dia bermain untuk Chelsea. Tetapi, pemain asal Belgia ini tak mampu menampilkan performa yang gemilang.
Sebelum hengkang ke Chelsea, Lukaku sempat merasakan indahnya scudetto bersama Nerazzurri bersama Achraf Hakimi yang musim itu juga ikut hengkang namun ke PSG. Lukaku berjanji kepada penggemar Inter, untuk menghadirkan scudetto ke 20.
Baca Juga: Profil Fieya Julia Penyanyi Lagi 'Halusinasi' Banyak Iringi Cuplikan Ash dan Aish di Instagram
"Gol-gol tentu datang (dariku). Tapi, kami (Inter) ingin raih scudetto fokusnya bukan untuk hal individu (top skor)," katanya.
Lukaku saat ditangani Conte berduet dengan Lautaro menjadi duet yang menakutkan hingga mencetak 113 gol baik di liga maupun Eropa. Kini, Lukaku tak ingin memikirkan untuk menjadi top skor Liga Italia atau penghargaan individual lainnya
"Saya hanya pikirkan scudetto untuk Inter Milan. Sebab, ini yang terpenting," katanya.
Tak hanya Lukaku, Inter Milan musim ini berhasil merekrut empat pemain lainnya, yakni Onana, Asllani, Mkhitaryan, dan Bellanova.
Baca Juga: Lenovo Legion Y70 Akan Memiliki RAM Hingga 16 GB, Simak Spesifikasi Dan Tanggal Peluncurannya
Berikut lima senjata Inzaghi musim ini:
1. Romelu Lukaku
Membela Inter Milan pada 2019-2020 dan mengantarkan Inter Milan raih scudetto ke 19, Lukaku kemudian memilih hengkang ke Chelsea pada 2021-2022. Tetapi, selama di Chelsea itu justru Lukaku menurun performanya dan di musim ini dia memutuskan untuk kembali ke Inter.
Ketika dilatih Conte, Lukaku menjelma sebagai penyerang yang menakutkan bek-bek lawan ditambah lagi duet sehatinya bersama Lautaro membuat lini depan Inter disegani. Musim ini, Inter akan sangat diperhitungkan untuk mengejar gelar scudetto dan Lukaku menjadi senjata yang paling berbahaya.
2. Lautaro Martinez
Tak ada keraguan lagi dengan kualitas pemain asal Argentina ini. Semakin bertambah usia, Lautaro Martinez tampak semakin matang dan bermain sangat baik.
Terlebih, musim lalu dia menjadi salahsatu tulang punggung Inter Milan dalam mencetak gol bersamaan dengan Dzeko. Kini, diprediksi Lautaro akan sangat berbahaya setelah kembalinya duet mautnya, Lukaku.
Baca Juga: Lenovo Legion Y70 Akan Memiliki RAM Hingga 16 GB, Simak Spesifikasi Dan Tanggal Peluncurannya
Pertama kali datang ke Inter Milan pada 2018-2019, Lautaro berhasil mencetak enam gol. Kemudian, musim 2019-2020 mencetak 14 gol, 2020-2021 mencetak 17 gol, dan musim 2021-2022 berhasil cetak 21 gol. Terbukti, perolehan golnya semakin meningkat dari musim ke musim.
3. Henrikh Mkhitaryan
Senjata ketiga yang dimiliki Inter untuk raih scudetto ini adalah pemain anyar yang didatangkan dari AS Roma.
Datang untuk mengisi pos yang ditinggalkan Vidal ke Flamengo, Mkhitaryan bakal sangat berguna untuk Inter Milan. Pasalnya, pemain asal Armenia ini sangat fasih bermain di sejumlah posisi di lini tengah.
Selain itu, dia juga mampu memanjakan para penyerang Inter dengan akurasi umpan-umpannya.
Mkhitaryan pun sangat memiliki keterampilan dalam membantu juga membangun permainan yang musim lalu tak dimiliki Vidal. Tak hanya itu, Mkhitaryan juga kerap menciptakan gol yang tak disangka.
4. Kristjan Asllani
Pemain muda ini sangat menarik perhatian ketika musim lalu berhasil bermain apik bersama Empoli.
Dan Inter Milan menjadi tim yang sangat beruntung bisa dengan cepat mengamankan tandatangannya.
Selama pramusim ini, Asllani sudah menghipnotis penggemar Inter sebagai idola baru di Giuseppe Meazza.
Pemain Albania itu bisa sangat membantu keseimbangan tim di lini tengah sekaligus wakil dari Brozovic sebagai jenderal lapangan tengah. Di era Conte, pemain yang bertipe seperti Asllani ialah Eriksen sehingga bisa diduetkan bersama Brozovic. Asllani dan Brozovic tentunya cara atau strategi Inzaghi untuk memperkaya manuver ofensif.
5. Dumfries
Denzel Dumfries di musim pertamanya bersama Inter Milan sangat mendapat tekanan, lantaran dia menggantikan peran yang ditinggalkan Hakimi yang merupakan pemain yang berhasil membawa Inter Milan juara dan bermain sangat cepat di sektor kanan.
Akhirnya, musim pertamanya Dumfries tak mengecewakan. Dia berhasil mencetak lima gol lewat keahliannya yakni kecepatan. Andai pemain asal Belanda ini bertahan di Inter, maka pemain ini akan semakin menggila dalam sistem penyerangan Inter Milan.***