Network
BERITA KBB - Robert Rene Alberts akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatanya sebagai posisi pelatih kepala di tim Persib Bandung.
Pelatih yang berusia 67 tahun itu secara resmi undur diri dari tim maung bandung, setelah diketahui performa bersama Persib pada awal musim Liga 1 yang hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan terakhir.
Robert Rene Alberts diketahui telah menjalin kerja sama dengan tim maung bandung selama tiga musim dari tahun 2019 hingga tahun 2022.
Pelatih yang berusia 67 tahun itu secara resmi undur diri dari tim maung bandung, setelah diketahui performa bersama Persib pada awal musim Liga 1 yang hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan terakhir.
Robert Rene Alberts diketahui telah menjalin kerja sama dengan tim maung bandung selama tiga musim dari tahun 2019 hingga tahun 2022.
Baca Juga: Daftar Pelatih Kelas Dunia yang Menganggur, Siapa yang Layak Melatih Persib?
Hadirnya Robert Alberts diawal musim saat itu, hanya dapat meraih peringkat ke-6 pada klasemen liga 1 Indonesia.
Namun, pada musim berikutnya, Robert Alberts sukses mengantarkan Persib Bandung menjadi runner up Liga 1 Indonesia.
Tragis, saat memasuki musim ketiga bersama tim Persib. performa Robert Alberts yang diberikannya justru menurun.
Hadirnya Robert Alberts diawal musim saat itu, hanya dapat meraih peringkat ke-6 pada klasemen liga 1 Indonesia.
Namun, pada musim berikutnya, Robert Alberts sukses mengantarkan Persib Bandung menjadi runner up Liga 1 Indonesia.
Tragis, saat memasuki musim ketiga bersama tim Persib. performa Robert Alberts yang diberikannya justru menurun.
Baca Juga: Harga Tiket Persib vs PSIS Semarang di Stadion GBLA, Ayo Dukung Penuh Pasukan Pelatih Budiman!!
Hal ini membuat para suporter kecewa. tidak hanya itu, dari kekalahan dalam dua pertandingan terakhirnya, memicu para Bobotoh untuk melakukan aksi seruan ke Graha Persib.
Dalam aksinya, para suporter meminta beberapa hal, antara lain adalah supaya pihak manajemen Persib melakukan pemecatan terhadap Robert Alberts dan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Ganti, ganti, ganti pelatih, ganti pelatih sekarang juga," teriak suporter Persib saat aksi berlangsung.
Hal ini membuat para suporter kecewa. tidak hanya itu, dari kekalahan dalam dua pertandingan terakhirnya, memicu para Bobotoh untuk melakukan aksi seruan ke Graha Persib.
Dalam aksinya, para suporter meminta beberapa hal, antara lain adalah supaya pihak manajemen Persib melakukan pemecatan terhadap Robert Alberts dan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Ganti, ganti, ganti pelatih, ganti pelatih sekarang juga," teriak suporter Persib saat aksi berlangsung.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Akhirnya Terungkap, Mahfud MD: Sensitif, Menyangkut Orang Dewasa
Dalam tiga pertandingan awal Liga 1 2022, Persib hanya dapat meraih satu poin. poin tersebut di dapat setelah imbang melawan Bhayangkara FC pada laga pertama.
Tidak hanya Robert Alberts, melainkan Juan Antonio Paez yang dikenal Juan Paez pernah mengalami hal yang tragis di Persib.
Juan Paez pada liga Indonesia tahun 2003 telah mendapatkan kepercayaan sebagai pelatih persib.
Dalam tiga pertandingan awal Liga 1 2022, Persib hanya dapat meraih satu poin. poin tersebut di dapat setelah imbang melawan Bhayangkara FC pada laga pertama.
Tidak hanya Robert Alberts, melainkan Juan Antonio Paez yang dikenal Juan Paez pernah mengalami hal yang tragis di Persib.
Juan Paez pada liga Indonesia tahun 2003 telah mendapatkan kepercayaan sebagai pelatih persib.
Baca Juga: Link Nonton Keseruan Drama Korea Alchemy Of Souls Episode 1 Sampai 16 di Netflix
Pada musim itu, Juan Paez mendapatkan tugas yang cukup berat karena harus mampu mengeluarkan Persib keluar dari zona degradasi.
Juan Paez mampu memenuhi tugas yang berat itu setelah menjalani babak play-off melawan PSIS Semarang, PSIM Yogyakarta, dan Perseden Denpasar.
Namun, badai kembali menerjang Persib saat keharmonisan tim terganggu akibat adanya perselisihan Juan Paez dengan pengurus maung bandung.
Mengutip dari catatan dalam buku Persib Aing (2007) dari laman pikiran-rakyat.com, perselisihan itu dimulai ketika pelatih kiper Boyke Adam dicoret oleh pengurus Persib tanpa persetujuan Juan Paez.
Dari perselisihan Juan Paez dan pengurus Persib yang tak kunjung reda, membuat Juan Paez memilih mundur dari kursi kepelatihan Persib pada akhir musim 2004.***
Pada musim itu, Juan Paez mendapatkan tugas yang cukup berat karena harus mampu mengeluarkan Persib keluar dari zona degradasi.
Juan Paez mampu memenuhi tugas yang berat itu setelah menjalani babak play-off melawan PSIS Semarang, PSIM Yogyakarta, dan Perseden Denpasar.
Namun, badai kembali menerjang Persib saat keharmonisan tim terganggu akibat adanya perselisihan Juan Paez dengan pengurus maung bandung.
Mengutip dari catatan dalam buku Persib Aing (2007) dari laman pikiran-rakyat.com, perselisihan itu dimulai ketika pelatih kiper Boyke Adam dicoret oleh pengurus Persib tanpa persetujuan Juan Paez.
Dari perselisihan Juan Paez dan pengurus Persib yang tak kunjung reda, membuat Juan Paez memilih mundur dari kursi kepelatihan Persib pada akhir musim 2004.***
