Gas Air Mata Pemicu Pecahnya Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Ternyata Melanggar Aturan FIFA, Salah Siapa?

- 2 Oktober 2022, 09:48 WIB
Kanjuruhan Malang Berduka, Begini Kronologi Ricuhnya BRI Liga 1 hingga Memakan Korban Jiwa
Kanjuruhan Malang Berduka, Begini Kronologi Ricuhnya BRI Liga 1 hingga Memakan Korban Jiwa /tangkapan layar/Instagram @memomedsos/

 


BERITA KBB - Dunia Sepak Bola tanah air kini sedang berduka. kericuhan yang terjadi di stadion kanjuruhan, Malang, memakan korban jiwa.

Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar hari Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir dengan ricuh.

Diketahui Arema FC menjamu Persebaya Surabaya dimulai pada pukul 20:00 WIB dan berlangsung dengan laga yang sengit.

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV Bersih Bersinar Cinta Miss Kinclong, Ada Ariel Tatum dan Marcell Darwin

Banyak peluang dan lima gol tercipta dalam pertandingan ini. Namun, Arema FC sebagai tuan rumah mengalami kekalahan atas tamunya Persebaya Surabaya.

Pada pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3 yang dimenangkan atas tamunya, Persebaya Surabaya.

Kericuhan tersebut bermula atas sejumlah pendukung Arema FC yang merasa kecewa karena tim kesayangannya kalah.

Beberapa dari mereka berhamburan turun memasuki lapangan hingga menyebabkan terjadi kerusuhan.

Baca Juga: Jadwal Program Trans TV Minggu 2 Oktober 2022: Diary The Onsu, Celebrity on Vacation

Dilansir BERITA KBB melalui ANTARA, Penonton yang berhamburan memasuki lapangan, menjadi pemicu kerusuhan yang menewaskan 127 orang, termasuk anggota polisi.

Gas air mata disebut berandil atas banyaknya korban tewas, yang dilaporkan telah mencapai 127 orang, dimana Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menyebut 125 diantaranya suporter Arema FC.

Jika merujuk pada peraturan FIFA, penggunaan gas air mata di stadion ternyata dilarang.

Baca Juga: Jadwal Program TRANS 7 Minggu 2 Oktober 2022 Ada Sobat Misqueen, Spotlite, Hingga Theater Malam

Hal itu mengacu pada pasal 19 b pengaman pinggir lapangan dari  regulasi Keamanan dan Keselamatan Stadion, dijelaskan.

“Senjata atau gas pengendali massa tidak boleh dibawa atau digunakan,” bunyi dari pasal di aturan FIFA tersebut.
Atas insiden tersebut, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita.

Pada situs resmi PSSI, Ia menyesalkan atas tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Mochamad Iriawan dikutip dari situs pssi.org.

Ketua Umum PSSI itu menambahkan bahwa kompetisi BRI Liga ‪1 2022-2023‬ akan dihentikan sementara selama sepekan.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukasnya.

Dari pernyataan Ketua Umum PSSI tersebut, belum diketahui secara pasti, karena Liga ‪1 2022-2023‬ di pekan ke-11  masih menyisakan dua laga lagi.
 
Dua laga tersebut adalah Persib Bandung vs Persija Jakarta dan PSIS Semarang vs Bhayangkara FC.

Kedua pertandingan itu dijadwalkan bergulir pada hari ini Minggu, 2 Oktober 2022.**

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x