Luluk menduga, intensitas turnamen yang tinggi membuat para atlet lelah dan jenuh sehingga memengaruhi performa permainan. Diketahui sebelumnya mereka berjuang di China Open dan Hongkong Open.
“Para pemain Indonesia, sebelum Asian Games 2022 dipaksa mengikuti kejuaraan China Open dan Hongkong Open lalu ke Asian Games 2022. Tiga kejuaraan berturut-turut membuat pemain kelelahan dan kejenuhan yang luar biasa,” ujar Luluk, seperti dikutip Berita KBB dari Antaranews, Jumat 6 Oktober 2023.
Ia juga menyebut bahwa strategi pengiriman pemain ke sebuah turnamen adalah faktor yang paling krusial. Demi mengembalikan prestasi bulutangkis Merah Putih, dirinya menyebut ada evaluasi jangka pendek dan jangka panjang yang bisa dilakukan.
Evaluasi jangka pendeknya, berupa mengembalikan kepercayaan diri atlet. Pasalnya, kegagalan mereka memboyong medali menjadi beban psikologis yang berat, apalagi para atlet tetap harus menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Adapun evaluasi jangka menengah dan panjangnya, Luluk menyarankan agar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membuat regenerasi atlet dengan sistem pembinaan yang baik.