Aquatic Jabar Canangkan Tembus Prestasi Dunia pada Tahun 2030

- 14 Oktober 2020, 09:52 WIB
Ir. Verdia Yosef, Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Barat canangkan Aquatic Jabar berada di level dunia 2030, mendatang./Arief NK/BERITA KBB
Ir. Verdia Yosef, Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Barat canangkan Aquatic Jabar berada di level dunia 2030, mendatang./Arief NK/BERITA KBB /

BERITA KBB - Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia Jawa Barat (Pengprov PRSI Jawa Barat)  dicanangkan sudah menembus Prestasi  Dunia di tahun 2030, mendatang.

Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Barat, Verdia Yosef menegaskan, tekad tersebut diapungkan mengingat potensi atlet  renang Jawa Barat saat ini cukup mumpuni.

"Dimasa kepengurusan saya, segala sesuatunya tidak ingin berjalan standar. Artinya, harus ada gebrakan. Kebetulan saya mendapat dukungan  kepengurusan yang solid dan kuat, kita punya Ketua Harian dari legislatif, M Farhan, juga ada pengurus  lainnya yang kredibel.  Jadi di tahun 2030, prestasi Aquatic Jabar harus  dan sudah saatnya menembus level dunia,” tutur Yosef, Selasa 13 Oktober 2020 di Sekretariat KONI Jawa Barat.

Menurutnya,  Pengprov PRSI Jabar memiliki 27 Pengcab Kota/Kabupaten dan mereka siap   mendukung tekad besar yang diapungkan induknya.

“Kami  mewacanakan ini dan  sambutannya ternyata luar biasa, di Group WA 27 Pengcab,  saya sosialisasikan hal ini, mereka menyambut antusias. Caranya kita sosialisasikan dengan kata-kata “Ayo Berjuang Terus” untuk 2030, alhamdullilah, mereka sangat termotivasi dalam wujud berlatih lebih keras,” kata Yosef.

Di  group lainnya, Jurig Cai, lanjut Yosef, tekad tersebut juga mendapat sambutan positif.

"Grup ini jumlah anggotanya ada  ratusan mantan atlet. Mereka pun antusias mendukung program kita di tahun 2030. Jadi, kalau saya simpulkan, bahwa komunikasi dengan tingkat bawah mutlak harus dilakukan untuk mendukung program yang dicanangkan," katanya menjelaskan.

Disisi lain, langkah Pengprov PRSI Jabar terkait masa pandemi Covid -19, mutlak harus dan wajib  menjalankan protokol kesehatan.

Khususnya, para atlet yang disiapkan  menuju  PON  di Papua 2021, mendatang.

‘Bila dikaitkan dengan pandem Covid-19, cabor renang tentu selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik itu masuk kolam, saat berlatih maupun setelah selesai berlatih. Begitu pula di Pengcab kota/kabupaten, cabor renang melakukan hal yang sama dengan protokol kesehatan yang dilakukan di GOR Renang Pajajaran, sebagai tempat sentralisasi,” ujar K. Wakil Ketua I di KONI Jawa Barat  ini.

Terpenting, katanya, disiplin saat berlatih maupun diluar jam berlatih menjadi acuan utama.

"Kalau niatnya latihan, latihanlah dengan serius, tong kamana-mana. Disiplin dan bersabar saja selama setahun ini,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya, dari 650 perenang Jabar yang menjalani rapid test , sebanyak 62 menunjukkan gejala reaktif.

Lalu, dari 62 yang reaktif dilanjutkan menjalani Swab Test, hasilnya 58 orang  negatif. “Dari yang menjukkan gejala reaktif itu disebabkan karena mereka berlatih di rumah. Mereka agak kurang terkontrol. Karena, bisa saja mereka naik angkot atau ojek yang bersentuhan langsung dengan orang lain, Ini yang bahaya,” katanya membeberkan.***

Editor: Arief NK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah