Gubernur Jabar Ridwan Kamil Lantik 545 Pejabat di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar

- 18 Februari 2021, 21:13 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat melantik 545 orang pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 18 Februari 2021
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat melantik 545 orang pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 18 Februari 2021 /Humas Jabar/Pipin/

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik 545 orang pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 18 Februari 1981.

Pelantikan digelar secara virtual dan hanya perwakilan yang dilantik secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Dalam sambutannya, Emil  mengamanatkan, Pemda Provinsi Jabar saat ini mengusung semangat Juara Lahir dan Batin. Artinya, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Provinsi Jabar harus menerapkan birokrasi yang center of excellence atau pusat layanan unggulan terbaik.

Baca Juga: Resep Seblak Bandung yang Mendunia se-ASEAN

"Kita harus menjadi birokrasi yang menjadi center of excellence terbaik tapi tidak hanya urusan duniawi, saja tapi juga spiritual," ucap Emil.

Birokrasi yang menjadi center of excellence ini dapat diwujudkan melalui inovasi. Oleh karena itu, Emil menitipkan kepada semua pejabat yang dilantik untuk berinovasi.

"Rajin ke lapangan melihat permasalahan, rajin menyimak keluhan-keluhan masyarakat dan rajin berinteraksi secara positif," ucapnya.

Baca Juga: Lumbung Pangan dan ATM Beras Ringankan Beban Warga Terdampak Pandemi di Majalengka dan Cianjur

Selain itu, Emil juga mengingatkan tiga kunci fondasi dari sebuah masa depan yang harus dimiliki ASN. Pertama adalah integritas. Kuatkan kembali bahwa niat menjadi ASN adalah melayani masyarakat bukan dilayani.

"Anda adalah golongan yang memberi pertolongan bukan diberi pertolongan, berikan kemudahan bukan minta kemudahan, itu harus menjadi dasar. Jadi benteng moral integritas ini jangan ternodai oleh godaan di depan meja maupun saat berinteraksi," tuturnya.

Kunci yang kedua yaitu layani masyarakat dengan keikhlasan. Caranya, menurut Kang Emil, layani masyarakat dengan sepenuh hati, selalu tersenyum ketika berhadapan dengan masyarakat dan harus sabar.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah