Jemput Aspirasi Masyarakat, Sodik Mudjahid Diminta Perjuangkan Belajar Tatap Muka hingga Vaksinasi

- 10 April 2021, 20:33 WIB
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sodik Mudjahid memaparkan pandanganmya, pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Dapil Sosdapil 3, di Jl. Ir. H. Juanda, Kota Bandung, Sabtu 10 April 2021.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sodik Mudjahid memaparkan pandanganmya, pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Dapil Sosdapil 3, di Jl. Ir. H. Juanda, Kota Bandung, Sabtu 10 April 2021. /BeritaKBB/Ade Bayu Indra/

BERITA KBB - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sodik Mudjahid menjemput aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Dalam kesempatan tersebut, tokoh Jawa Barat ini menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan untuk mencegah masuknya ideologi non-Pancasila.

"Saat ini, Indonesia rentan dimasuki ideologi-ideologi yang bertentangan dasar negara Pancasila," ucap Sodik Mudjahid di Jl. Ir. H. Juanda, Kota Bandung, Sabtu 10 April 2021.

Baca Juga: Jawa Barat Targetkan 36 Juta Dosis Vaksin

Dia menerangkan, empat pilar kebangsaan merupakan landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Keempatnya terdiri atas Pancasila sebagai landasan ideologi, konstitusi UUD 1945, persatuan dan kesatuan (NKRI), serta semangat keberagaman.

Selanjutnya, Sodik mengingatkan masyarakat bahwa bangsa Indonesia disatukan oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan ini juga sebagai modal sosial dalam membangun kebersamaan bangsa Indonesia.

Di samping penanaman nilai-nilai kebangsaan, Sodik menampung banyak aspirasi mengenai persoalan kemasyarakatan. Terutama, masyarakat minta Sodik untuk mendorong sistem belajar tatap muka agar segera direalisasikan.

Baca Juga: Pemilik Brand Baju Muslim Radwah Meninggal Dunia, Adelia Pasha: Kehilangan dan Sedih Banget

Masyarakat menilai sistem belajar daring (online) tidak efektif, baik orantua dan siswa pun mengaku jenuh.

Walaupun belajar tatap muka tidak bisa diterapkan sepenuhnya, setidaknya bisa dibagi menjadi beberapa sif dengan kuota terbatas setiap kelasnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah