Petani Milenial, Kelola Lahan Pangan Menggunakan Aplikasi Digital

- 14 Mei 2021, 18:54 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 26 Maret 2021.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 26 Maret 2021. /Humas Jabar/Pipin/

BERITA KBB — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik aplikasi Agree PT Telkom Indonesia yang memungkinkan petani milenial mengelola lahan pertaniannya secara digital.

Melalui aplikasi tersebut Emil menuturkan, petani dan kepala desa dapat meningkatkan keilmuan tentang pangan.

Agree adalah aplikasi penunjang agribisnis yang memiliki fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, dan penjualan. Agree juga memiliki fitur cara budidaya, info cuaca, dan info harga.

Baca Juga: 16 Provinsi Berstatus Waspada Bencana Hidrometeorologi

“Sehingga aplikasi Agree untuk petani Jabar itu saya sambut baik karena di dalamnya banyak kemudahan tentang peningkatan keilmuan pangan,” katanya saat memberikan sambutan pada Webinar BPSDM Provinsi Jabar dengan tema “Program Petani Milenial dan Aplikasi Agree untuk Petani Jabar Juara” di Gedung Pakuan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. 

“Seperti contohnya pertanian porang, unsurnya seperti karbohidrat tapi tidak mengandung zat-zat yang tidak bikin gemuk, itulah contoh pengetahuan. Nah di aplikasi itu harus ada,” imbuhnya.

Selain itu, kehadiran aplikasi Agree diharapkan memudahkan petani milenial memahami kondisi lahan pangan yang dikelolanya. Seperti halnya manajemen budidaya.

Baca Juga: Hari Pertama Idul Fitri 1442 H, Lima Kabupaten di Empat Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor

“Kemudian dalam aplikasi tersebut ada manajemen budidaya, pelatihan dan juga menciptakan inovasi menjadi sesuatu yang mudah dipahami para petani dan kepala desa,” tuturnya.

Di masa pandemi COVID-19, sektor ekonomi pangan dan teknologi digital tidak mengalami penurunan. Oleh karena itu, apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan kebermanfaatan bagi perekonomian masyarakat di masa depan.

“Jadi kesimpulannya, kalau kita mau selamat di masa depan. Masyarakat Jabar itu harus bisa melihat ekonomi yang tangguh adalah menggabungkan ekonomi pangan dan digital,” sebutnya.

Baca Juga: Covid-19 di Singapura : Jumlah Korban Terpapar Corona Bertambah Drastis, Protokol Kesehatan Baru Digalakkan

“Karena kalau hanya digital saja tidak akan bisa, ataupun sebaliknya hanya mengandalkan ekonomi pangan saja,” tambahnya.

Gubernur berujar, ketika mengelola lahan pangan membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk PT Telkom yang ikut bela negara dengan aplikasinya untuk membantu petani milenial di Jabar.

“Karena yang kita bangun dalam petani milenial ini adalah superteam, bukan superman, semua produk inovasinya adalah kerja dari superteam,” ujarnya.

Baca Juga: Unggah Potret Aurel Hermansyah yang Tengah Duduk di Kusri Roda, Atta Halilintar Jelaskan Kondisi Sang Istri

Pemda Provinsi Jabar belum lama ini meluncurkan program Petani Milenial yang mengajak pemuda bertani di desa difasilitasi pelatihan dari pemda dan pembiayaan dari Bank bjb melalui Kredit Usaha Rakyat. Antusiasmenya cukup tinggi dan kini masih berjalan.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x