Tangani Paham Radikalisme, Jabar-BNPT Siapkan Kolaborasi Pentaheliks

- 12 Januari 2022, 20:33 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menerima kunjungan dan dialog kebangsaan BNPT di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menerima kunjungan dan dialog kebangsaan BNPT di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022). /Biro Adpim Jabar/

BERITA KBB - Pemda Provinsi Jawa Barat mengembangkan kolaborasi pentaheliks dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk menangani potensi radikalisme dan terorisme.

Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi semakin masifnya narasi perbedaan terkait keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

"Kami akan menggabungkan inisiatif dari Provinsi Jabar dengan BNPT, sehingga terdapat permodelan, ibaratnya kami ini sudah dan sedang melaksanakan vaksinasi antivirus radikalisme dan terorisme," ujar Ridwan Kamil saat menerima kunjungan silaturahim dan dialog kebangsaan BNPT dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme wilayah Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Arie Untung Dihujat Netizen Akibat Komentar Soal Aksi Terorisme di Mabes Polri, Arie: Kameranya Bukan CCTV

Kehadiran Boy Rafli Amar selaku Kepala BNPT ke Provinsi Jabar menurut  Emil memberikan angin segar dalam menangkal isu-isu radikalisme dan terorisme di tanah Pasundan.

"Pak Boy memberikan informasi terkini terhadap situasi keindonesiaan yang berhubungan dengan  potensi radikalisme dan terorisme, juga program deradikalisasi dan penanganan terorisme," ujar Kang Emil.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga menjelaskan mengenai populasi penduduk Jabar yang menyentuh hampir 50 juta jiwa. Hal itu menjadi kerawanan sasaran alur informasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: KSP Moeldoko Buka Suara Terkait Aksi Teror : Tidak Ada Tempat untuk Pihak yang Terlibat Terorisme di Tanah Air

"Jawa Barat dengan penduduk 50 juta jiwa sering kali menjadi objek dari ideologi-ideologi yang mungkin bertentangan dengan Pancasila," ucapnya.

Oleh karena itu Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan berbagai strategi untuk menanggulangi paham tersebut agar tidak terpapar kepada anak-anak muda.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah