Perbaiki Sistem Pemerintahan Lebih Transparan, Mendagri Dorong Pemerintah Daerah Lakukan Digitalisasi

- 24 Januari 2022, 20:29 WIB
Ilustrasi CPNS. Berikut ini adalah penjelasan soal rumor penerimaan CPNS 2022 tidak akan dibuka, pemerintah akan fokus pada seleksi ini.
Ilustrasi CPNS. Berikut ini adalah penjelasan soal rumor penerimaan CPNS 2022 tidak akan dibuka, pemerintah akan fokus pada seleksi ini. /Laksmi Sri Sundari/Galamedia/

"Jika kepala daerah terpilih, lalu pemasukannya kurang tidak bisa menutupi biaya politik akhirnya terjadi korupsi untuk menutup biaya politik," tuturnya.

Baca Juga: Jabar Sepakat Percepat Pemerintahan Berbasis Elektronik

Kedua, sistem rekrutmen transaksional,  kemudian sistem administrasi pemerintahan yang membuka peluang tindak pidana korupsi.

"Misalnya pertemuan fisik, birokrasi yang berbelit atau regulasi yang dibuat sedemikan panjang, sehingga atas nama regulasi terjadi negosiasi transaksional," ujar Tito.

Oleh karena itu, perlu perbaikan sistem pemerintahan yang lebih digitalisasi. Inilah yang kemudian memunculkan konsep "smart city", "smart government", dan "e-government".

Baca Juga: Perkuat Pemerintahan yang Baik dan Bersih, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Luncurkan Aplikasi E-Perda

"Mulai dari perencanaan sampai eksekusi dalam pelaksanaan semua harus dibuat digital," kata Tito.

Dengan begitu, sistem pemerintahan yang bersih akan terealisasi, yang juga berdampak pada pemasukan negara lewat PAD dan kesejahteraan aparatur negara.

"Salah satu faktor, yaitu kesejahteraan ASN akan dapat didongkrak karena tindak pidana korupsi bisa ditekan," harapnya.***


Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah