50 Pasang Sepatu Gratis untuk Santri di Ciparay, Dukung Semangat Belajar Yatim Dhuafa

- 24 Februari 2022, 15:03 WIB
Direktur Lazis Darul Hikam memberikan bantuan sepatu gratis dan alat tulis pada perwakilan santri, di Rumah Ngaji Yatim Assabil RT 02/RW 05 Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung , Selasa, 22 Februari 2022.
Direktur Lazis Darul Hikam memberikan bantuan sepatu gratis dan alat tulis pada perwakilan santri, di Rumah Ngaji Yatim Assabil RT 02/RW 05 Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung , Selasa, 22 Februari 2022. /Dok Lazis/

BERITA KBB - Sebanyak 50 santri yatim piatu dan dhuafa di Rumah Ngaji Yatim Assabil RT 02/RW 05 Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung mendapat bantuan sepatu gratis dari Lazis Darul Hikam. 

Pemberian sepatu gratis dilakukan karena mereka mengeluhkan tidak memiliki biaya untuk mengganti sepatu yang sudah tidak muat dan rusak, setelah sekian lama belajar secara daring. 

Menurut Direktur Lazis Darul Hikam, Hadi Gumilar, pemberian bantuan sepatu gratis dilakukan karena melihat semangat belajar mereka yang tinggi. 

Baca Juga: Apa Saja Pesan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk Para Santri Agar Adaptif dengan Zaman?

"Dengan penghasilan seadanya tentu banyak kendala untuk memenuhi kebutuhan sekolah, adanya sepatu gratis dan alat tulis ini diharapkan bisa membantu para wali dan anak-anak agar lebih semangat lagi belajarnya, " katanya disela-sela pemberian bantuan, Selasa,  22 Februari 2022.

Tak hanya sepatu, Lazis Darul Hikam juga memberikan alat tulis seperti buku, pensil, pulpen, penghapus, penggaris dan rautan untuk penunjang pembelajaran mereka. 

Anak-anak yatim piatu dan dhuafa yang berada di Rumah Ngaji Yatim Assabil juga merupakan santri penghafal Al Qur’an dengan usia rata-rata 4-16 tahun (masa sekolah PAUD-SMA).

Baca Juga: Ridwan Kamil Kinjungi Santri dari Jabar di Pesantren Lirboyo

Mayoritas pekerjaan walinya yang serabutan seperti membantu saat panen padi, kangkung, ataupun membantu kegiatan di desa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan peralatan sekolah mereka. 

Namun, sesulit apapun kehidupan yang anak-anak tersebut jalani tidak menyurutkan semangatnya untuk menghafal Al Qur’an dan belajar.

Meskipun untuk menempuh perjalanan ke sekolah tanpa menggunakan alas kaki, mereka tetap merasa senang menjalaninya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah