Omzet Naik 30 Kali Lipat, Rezeki Pandemi Kampung Blok Ketupat Bandung

- 27 April 2022, 23:27 WIB
Warga menyelesaikan pembuatan cangkang ketupat, di Kampung Blok Ketupat, Kota Bandung
Warga menyelesaikan pembuatan cangkang ketupat, di Kampung Blok Ketupat, Kota Bandung /Humas Kota Bandung/

Tradisi turun temurun itu kemudian dilanjutkan oleh Rohayati dan enam anaknya. Ia memiliki tiga orang anak perempuan dan tiga orang anak laki-laki.

Baca Juga: Resep Opor Ayam Lezat, Hidangan Wajib Teman Ketupat Di Hari Lebaran

Mereka saling bahu membahu memproduksi cangkang ketupat. Tiga anak perempuannya memproduksi di rumah, sedang tiga anak laki-lakinya membawa cangkang ketupat untuk dijual di pasar.

"Ada dua jenis (cangkang ketupat). Yang daunnya hijau dan agak putih (hijau muda). Kalau yang hijau, itu biasanya dijual untuk pedagang kupat di Pasar. Belinya ke sini. Kalau yang warnanya putih ini, buat pesanan jelang Idulfitri," terang Rohayati.

Hari ini saja, ia sudah mendapat sekitar 6.000 ikat pesanan cangkang ketupat. Jumlah 6.000 yang dimaksud bukan berarti 6.000 buah cangkang ketupat, melainkan 6.000 ikat dengan jumlah variatif di tiap ikatnya.

Baca Juga: Kerap Disajikan Saat Lebaran, Ternyata Ini Sejarah Ketupat di Indonesia

Ada yang seikat berisi 10 cangkang ketupat, ada lagi yang 25 cangkang ketupat, dan juga disesuaikan pesanan pembeli.

Secara keseluruhan, jika dipukul rata, satu rumah produksi di sentra ini bisa menghasilkan hingga seratus ribu buah cangkang ketupat tiap jelang Idulfitri.

Harga yang dibanderol untuk satu ikat cangkang ketupat bervariasi. Untuk satu ikat berisi 10 cangkang misalnya, harganya berkisar antara Rp6-10 ribu. Untuk satu ikat berisi 25 buah cangkang ketupat, harga terendahnya dimulai dari Rp15 ribu.

Baca Juga: Jadi Menu Hidangan Wajib Saat Lebaran, Inilah Sejarah Ketupat di Indonesia

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah