Network
BERITA KBB - Harga minyak goreng yang tinggi sejak beberapa waktu lalu berpengaruh pada masyarakat, terutama kalangan industri kecil yang menjadikan bahan pokok tersebut sebagai bahan utama salah satunya produsen kerupuk.
Minyak goreng yang tinggi berdampak pada harga produksi yang otomatis naik, namun produsen makanan ringan itu tidak serta merta bisa menaikan harga karena daya beli konsumen yang menurun.
Untuk menyiasatinya, mereka mengubah ukuran lebih kecil dari biasanya. Namun hal itu tetap saja diprotes oleh konsumen yang mengeluhkan ukuran yang lebih kecil dari biasanya.
Baca Juga: Siap-siap! Beli Minyak Goreng Curah Harus Pakai Nik Dan PeduliLindungi
Hal itu dikatakan oleh Ketua RW 03, Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Bono saat berbincang dengan anggota DPR RI Sodik Mudjahid yang mampir ke salah satu produsen kerupuk, disela-sela kegiatan kunjungan kerjanya di Gang Pak Sahdi, Kota Bandung, Jumat, 24 Juni 2022.
"Untuk menyiasati harga minyak goreng yang sejak beberapa bulan lalu naik, produsen kerupuk disini membuat kerupuk dengan ukuran yang lebih kecil, " kata Bono.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI yang sempat berbincang dengan sejumlah pekerja mengatakan bahwa trik produsen kerupuk dengan mengubah ukuran menjadi lebih kecil sebagai salah satu upaya supaya mereka tetap bertahan di kondisi seperti saat ini.
Baca Juga: Alhamdulillah, Harga Stabil dan Stok Minyak Goreng di Kota Bandung Melimpah
"Mereka pelaku usaha kecil harus tetap bertahan di kondisi seperti ini, sayapun baru tahu ternyata di kawasan ini dulunya banyak sekali produsen kerupuk namun sekarang tinggal dua saja yang masih bertahan, " ujar Sodik.
