Pemda Provinsi Jabar Konsisten Berikan Layanan Informasi Terkait Pandemi

- 9 Juli 2022, 14:38 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19.
Ilustrasi pandemi Covid-19. /Antara/Indrianto Eko Suwarso/

BERITA KBB - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan terus mengampanyekan budaya kebiasaan adaptasi baru dan menginformasikan kebijakan transisi dari masa pandemi menuju endemi sebagai tindak lanjut perkembangan situasi pandemi COVID-19 saat ini.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Ika Mardiah menanggapi paparan Diskusi Publik Hasil Pengukuran Indeks Persepsi Pandemik COVID -19 dan Persepsi Publik Terkait Endemik Jawa Barat 2022, Jumat (8/7/2022).

Adapun pada diskusi publik tersebut memaparkan hasil penelitian dari peneliti senior Inilah Digital Media (IDM) Strategic Gilang Mahesa.

Baca Juga: Kuota Haji Indonesia Akan Kembali Normal, Dubes RI: Tergantung Kondisi Pandemi Covid-19

Salah satu poin yang digarisbawahi dalam hasil penelitian tersebut yaitu satu hal positif yang terjadi adalah kepercayaan kepada pemerintah semakin baik. Hal tersebut seharusnya menjadi modal besar bagi pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis dan progresif dalam proses pemulihan kondisi pascapandemi.

“Masukan dan perbaikan dari hasil penelitian tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi pemerintah kedepannya,” ucapnya.

Pihaknya mengapresiasi lembaga survei yang telah melakukan penelitian persepsi publik terhadap komunikasi informasi pandemi, indeks kewaspadaan dan pengaruh pada kondisi ekonomi serta mengecek persepsi publik pada kebijakan dan upaya yang telah dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Meski Pandemi, Jokowi Sebut Program Kartu Prakerja Sukses

Untuk diketahui, hingga Jumat 8 Juli 2022 kasus COVID-19 di Jabar sudah mencapai angka 1.115.207 dengan tambahan 612 kasus atau sepuluh kali lipatnya dari tambahan kasus sebulan yang lalu atau pada awal Juni 2022. Dari total kasus COVID-19, angka kematian tercatat sebanyak 15.872 kasus. Sementara keterisian tempat tidur rawat COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 4,10 persen.

“Dari Pemda melihat BOR masih rendah jadi tidak seberbahaya tahun lalu di mana Juni-Juli tahun lalu kita mengalami kekurangan oksigen. Sekarang memang ada kenaikan kasus tapi BOR masih aman,” tutur Ika melanjutkan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x