"Tentunya ini mudah-mudahan bisa jadi rujukan organisasi perangkat daerah (OPD) lain untuk terus berkarya menyediakan kemudahan dan kecepatan layanan. Tapi pelayanan terbaik itu harus sudah diciptakan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat," ungkap Ema.
Ia menegaskan, prinsipnya pelayanan publik harus mudah, cepat, dan terbuka. Jika sudah seperti itu, ia optimis indeks kepuasan masyarakat (IKM) di Kota Bandung akan tinggi.
Baca Juga: Perbaiki Gizi Warga, Yayasan Odesa Indonesia Bagikan Bibit Tanaman Buah dan Kelor di Cimenyan
"Semua yang sudah dilakukan ini untuk kebaikan. Tinggal kita perbaiki kalau ada kekurangan dengan cita-cita besar semua layanan itu zero visit, artinya sudah tidak ada warga datang ke kantor, tapi pelayanan tetap jalan," ucapnya.
Sebelumnya, di tahun 2023 ini telah ada tiga inovasi yang diluncurkan Disdukcapil Kota Bandung, yakni Layad Hati (Layanan Dukcapil Hadir di Panti), Pelaminan Jempol (Pelayanan Pencatatan Perkawinan Jemput Bola), dan Kadoku Jempol (Perekaman Dokumen Kependudukan Jemput Bola).***